10 Juni 2025
10:37 WIB
PT Gag Nikel Pastikan Kooperatif Dukung Pendalaman Menteri LH
Gag Nikel memastikan akan berlaku kooperatif mendukung pendalaman Kementerian Lingkungan Hidup terhadap upaya pemulihan lingkungan. Gag Nikel memastikan pertambangan yang dilakukan berkelanjutan.
Editor: Khairul Kahfi
Tangkapan layar lokasi titik kegiatan tambang nikel di Raja Ampat. Dok KLH/BPLH
JAKARTA - Plt Presiden Direktur PT Gag Nikel Arya Arditya memastikan, pihaknya akan berlaku kooperatif untuk mendukung pendalaman yang dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq.
"Kami juga siap mendukung langkah Menteri LH dalam melakukan pendalaman terhadap upaya pemulihan lingkungan yang selama ini telah dilakukan oleh Gag Nikel," ucap Arya melansir Antara, Jakarta, Selasa (10/6).
Baca Juga: Cek Tambang Gag Nikel Di Raja Ampat, Bahlil: Saya Ingin Lihat Secara Objektif
Dia juga mengapresiasi penuh seluruh langkah pemerintah baik Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, beserta Bupati Raja Ampat untuk mengawal operasional tambang berkelanjutan di Indonesia.
Arya menjelaskan, kehadiran Menteri ESDM, Gubernur Papua Barat Daya, dan Bupati Raja Ampat ke wilayah operasi Gag Nikel merupakan wujud nyata hadirnya pemerintah dalam memastikan terpenuhinya hak masyarakat.
Kegiatan sama juga dapat memastikan pertambangan yang dilakukan oleh anak usaha PT Antam Tbk itu tetap berkelanjutan dalam mendukung perekonomian nasional.
Arya memastikan, area tambang sama sekali tidak masuk dalam batas resmi Geopark Raja Ampat. Berdasarkan data Geopark Raja Ampat, kawasan ini mencakup empat pulau utama yaitu Waigeo termasuk Kepulauan Wayag di ujung utara, Batanta, Salawati, dan Misool.
Karena Pulau Gag berada cukup jauh dari keempat pulau tersebut, Arya memastikan kegiatan pertambangan Gag Nikel tidak berada di zona Geopark Raja Ampat.
Baca Juga: Ada Izin Tambang Dari Pusat Dan Daerah, Begini Historinya
Dia menekankan, batas Geopark Raja Ampat dapat dilihat pada situs resmi Raja Ampat Geopark. Data tersebut berdasarkan hasil riset yang disponsori oleh Gag Nikel.
"Kami sudah melakukan berbagai hal dalam melaksanakan operasional berkelanjutan agar tidak merusak Pulau Gag," ucapnya.
Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, berdasarkan putusan hukum dan prinsip kehati-hatian ekologis, pihaknya akan meninjau ulang persetujuan lingkungan bagi empat perusahaan tambang nikel di Raja Ampat.
Dalam konferensi di Jakarta sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, peninjauan ini mengacu pada UU 1/2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, serta dua putusan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi yang secara tegas melarang kegiatan tambang di pulau kecil tanpa syarat.
Tangani Indikasi Kerusakan Raja Ampat
Hanif juga menegaskan, pihaknya akan melakukan langkah tegas dan sistematis dalam menangani indikasi kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
Baca Juga: Menteri LH Minta Industri Nikel Perbaiki Operasional
KLH/BPLH mencatat, kawasan ini merupakan jantung keanekaragaman hayati laut dunia dan tergolong sebagai Kawasan Strategis Nasional Konservasi (KSKK) berdasarkan Peraturan Presiden 81/2023 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Konservasi Keanekaragaman Hayati Raja Ampat.
“Kami tidak akan membiarkan satu inci pun kerusakan di wilayah yang menjadi rumah bagi 75% spesies karang dunia dan ribuan spesies endemik. Penegakan hukum dan pemulihan lingkungan menjadi komitmen utama kami,” tegas Menteri Hanif, Minggu (8/6).
Raja Ampat merupakan kawasan yang sangat istimewa. Lautannya merupakan pusat dari segitiga karang dunia dengan lebih dari 553 spesies karang (75% dari seluruh spesies dunia), 1.070 spesies ikan karang, dan 699 jenis moluska.
Di darat, terdapat 874 spesies tumbuhan (9 endemik), 114 spesies herpetofauna (5 endemik), 47 spesies mamalia (1 endemik), dan 274 spesies burung (6 endemik). Potensi wisata alamnya luar biasa dan telah menjadi tujuan wisata kelas dunia.