17 Oktober 2025
14:26 WIB
Presiden Minta Kementerian Pertanian Revitalisasi Pabrik Pupuk
Presiden Prabowo meminta Kementerian Pertanian melakukan revitalisasi pabrik pupuk untuk menunjang kebutuhan petani.
Penulis: Erlinda Puspita
Pabrik Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur. Shutterstock/Alief Tamir
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan secara langsung pada Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman untuk merevitalisasi pabrik-pabrik pupuk milik negara. Revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi, menekan biaya distribusi, dan menjamin ketersediaan pupuk dengan barang yang lebih terjangkau bagi petani di seluruh Indonesia.
Arahan tersebut Prabowo sampaikan pada Amran dalam rapat terbatas (ratas) yang berlangsung di kediaman pribadi Prabowo, di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan.
Prabowo menekankan pentingnya perbaikan sistem produksi dan distribusi pupuk nasional, sehingga mampu memenuhi kebutuhan petani dengan cepat dan tepat.
"Menteri Pertanian diminta mencari skema dan terobosan agar ketersediaan pupuk aman, dan apabila memungkinkan melakukan revitalisasi pabrik-pabrik pupuk yang kita miliki. Tujuannya agar jauh lebih efisien dan bisa menurunkan harga pupuk, harapannya meringankan para petani kita," ujar Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (19/10).
Baca Juga: Tekan Harga Pupuk, Pemerintah Fokus Revitalisasi Pabrik
Menanggapi arahan tersebut, Amran pun mengaku siap menindaklanjuti revitalisasi pabrik pupuk. Hal ini karena pabrik pupuk juga menjadi bagian penting dari upaya memperkuat sistem ketahanan pangan nasional yang berbasis pada kemandirian produksi.
“Kami tentu siap melaksanakan arahan Presiden Prabowo. Revitalisasi pabrik pupuk akan kami dorong agar produksi lebih efisien, pasokan lebih stabil, dan harga lebih terjangkau bagi petani. Ini sejalan dengan semangat besar pemerintah untuk mencapai swasembada pangan,” kata Amran.
Baca Juga: Pupuk Kujang Bangun Pabrik Baru
Sebagai langkah awal, Amran menyampaikan untuk saat ini PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1,2 juta ton untuk menghadapi musim tanam Oktober-Maret 2025/2026. Menurut dia, jumlah ini mencapai sekitar 259% dari ketentuan minimum stok yang dipersyaratkan pemerintah.
Selain itu, terdapat pula 480 ribu ton pupuk non subsidi yang disiapkan untuk mendukung kebutuhan petani di liar alokasi subsidi.
"Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis bahwa langkah revitalisasi ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sektor pertanian nasional. Dengan sistem produksi pupuk yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan, diharapkan biaya produksi pertanian dapat ditekan dan kesejahteraan petani semakin meningkat," tutup Amran.