c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 Mei 2025

13:45 WIB

Prabowo Hadiri KTT ASEAN Bahas Isu Tarif Impor Trump

Agenda pembahasan utama KTT ASEAN ialah menguatkan kekompakan 10 negara anggota menghadapi tarif impor dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Penulis: Al Farizi Ahmad

<p id="isPasted">Prabowo Hadiri KTT ASEAN Bahas Isu Tarif Impor Trump</p>
<p id="isPasted">Prabowo Hadiri KTT ASEAN Bahas Isu Tarif Impor Trump</p>

Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) bersalaman dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di halaman Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/5/2025).  Antara/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-46 ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 26-27 Mei 2025. Kehadiran Presiden di forum tersebut menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dan menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, Prabowo tiba di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/5) pukul 08.35 waktu setempat. Presiden Prabowo disambut secara langsung oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim.

"Dalam KTT ke-46 ASEAN yang bertema Inclusivity and Sustainability, Presiden Prabowo akan berbicara pada sesi pleno yang mengangkat topik terkait langkah ASEAN ke depan. Kepala Negara juga akan berbicara pada sesi retreat yang secara global akan membahas terkait isu-isu regional dan internasional," ujar Yusuf.

Baca Juga: ASEAN+3 Perkuat Kerja Sama Kawasan Di Tengah Ketidakpastian Global

Tidak hanya mengikuti rangkaian pertemuan KTT, menurut Yusuf, Presiden Prabowo juga diagendakan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara sahabat.

Seperti diketahui, Malaysia tengah memegang keketuaan bergilir ASEAN. Kuala Lumpur mengajak ASEAN mempercepat integrasi ekonomi, meragamkan pasar, dan merapatkan barisan menghadapi tantangan geoekonomi.

Agenda pembahasan utama ialah menguatkan kekompakan 10 negara anggota menghadapi tarif impor dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Negara-negara ASEAN dikenai tarif tinggi oleh AS. Indonesia kena 32%, Kamboja 49%, Thailand 36%, dan Singapura 10%. Perang dagang dan penjatuhan tarif sepihak ini mengganggu rantai pasok global. Gara-gara ini, cita-cita pertumbuhan kawasan 4,7% dikhawatirkan meleset.

Sepakati Isu Penting
Sebelumnya, Anwar Ibrahim optimistis dalam KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur akan mencapai mufakat soal posisi bersama dalam sejumlah isu penting.

“Saya sangat optimistis karena kami telah mencapai konsensus dalam beberapa isu penting,” kata Anwar dalam wawancara khusus bersama media di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu waktu setempat, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, kesepakatan dalam isu-isu tersebut tercapai berkat pembicaraan baik pada tingkat kepala negara maupun tingkat menteri di berbagai bidang yang berlangsung sebelumnya.

PM Malaysia menyebut posisi bersama yang disepakati antara lain adalah respons ASEAN terhadap penerapan tarif impor AS dan isu digitalisasi dan konektivitas ASEAN, serta kemajuan aksesi Timor Leste ke ASEAN dan penyelesaian krisis Myanmar.

Selain itu, ia juga meyakini ASEAN bakal mencapai konsensus mengenai integrasi sistem jaringan listrik ASEAN Power Grid dan dalam bidang perdagangan antara negara-negara ASEAN.

“Kita melihat terjadi peningkatan perdagangan antara negara-negara anggota ASEAN. Saya pikir, secara umum, memang ada peningkatan dibandingkan sebelumnya,” kata PM Malaysia.

Baca Juga: ASEAN Sepakat Pilih Jalur Diplomasi dan Negosiasi Hadapi Tarif AS

Sembari mengapresiasi dukungan Laos, pemegang Keketuaan ASEAN sebelumnya, terhadap Malaysia sebagai pemegang keketuaan tahun ini, Anwar berharap supaya kemajuan yang tercapai saat ini dapat dipertahankan oleh Filipina saat memegang Keketuaan ASEAN pada 2026.

Sementara itu, terkait hubungan dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Anwar mengatakan bahwa ASEAN hendak mengajak organisasi tersebut menguatkan kerja sama antar-kawasan di berbagai bidang, mengingat Asia Tenggara memiliki potensi ekonomi besar dan perdamaian kawasan yang terjaga.

ASEAN juga akan mendorong penguatan kolaborasi dengan China, khususnya dalam aspek perdagangan dan investasi, di samping tetap menjaga hubungan di tengah dinamika geopolitik, kata dia.

Sebagai pemegang Keketuaan ASEAN tahun ini, Malaysia juga akan menyelenggarakan KTT ASEAN-GCC-China pertama dan KTT ASEAN-GCC yang kedua di samping KTT ASEAN ke-46 pada 26—27 Mei 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar