c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

09 Juli 2025

17:09 WIB

Polemik Tagihan Ajaib Sekuritas Rp1,8 M, BEI Bantah Ada 'Uang Damai'

BEI buka suara terkait dugaan adanya tawaran 'uang damai' dari Ajaib Sekuritas kepada salah satu nasabahnya, Nyoman Triatmaja. Ajaib berupaya mengklarifikasi atas transaksi yang tercatat dalam sistem.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p>Polemik Tagihan Ajaib Sekuritas Rp1,8 M, BEI Bantah Ada &#39;Uang Damai&#39;</p>
<p>Polemik Tagihan Ajaib Sekuritas Rp1,8 M, BEI Bantah Ada &#39;Uang Damai&#39;</p>

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang menjelaskan perkembangan kasus Ajaib Sekuritas dengan nasabahnya berupa polemik tagihan Rp1,8 miliar, Jakarta, Rabu (9/7). Validnews/Fitriana Monica Sari

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya buka suara terkait dugaan adanya tawaran 'uang damai' dari Ajaib Sekuritas kepada salah satu nasabahnya, Nyoman Triatmaja. 

Menurut kabar yang beredar, uang yang ditawarkan tersebut agar Nyoman tak lagi mempermasalahkan polemik tagihan Rp1,8 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang menegaskan, pendekatan Ajaib ke nasabah tersebut bukanlah bentuk 'perdamaian', melainkan bagian dari proses klarifikasi atas transaksi yang tercatat dalam sistem.

“Bukan ngajak damai. Itu sebenarnya bagian dari klarifikasi saja. Jadi, pihak Ajaib mendatangi nasabah untuk menjelaskan bahwa memang ada kewajiban dari transaksi yang dilakukan oleh nasabah tersebut,” kata Kristian kepada media di gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/7).

Baca Juga: Dirut Ajaib Sekuritas Ungkap Hasil Investigasi Transaksi Saham Rp1,8 Miliar 

Nyoman sempat menyebut bahwa dirinya ditawari kompensasi uang oleh pihak Ajaib Sekuritas. Hal itu dilakukan agar dia tidak melanjutkan persoalan ini ke ranah publik. 

Kendati demikian, Kristian mengungkapkan, informasi yang diperoleh Bursa justru menyebut bahwa Ajaib tidak melakukan upaya semacam 'tutup mulut', melainkan mengajak bicara secara langsung untuk mencari tahu duduk perkara.

“Kalau dari perusahaan, mereka mengakui sistemnya tidak ada masalah. Proses transaksi terjadi karena memang dilakukan oleh nasabah. Bahkan, dalam dokumen yang diserahkan ke Bursa, disebut bahwa nasabah sudah mengakui transaksi tersebut,” jelas dia.

Kristian mengatakan bahwa pihaknya akan tetap terus memantau perkembangan kasus ini secara ketat. 

Dia pun menyatakan BEI telah menerima dokumentasi Ajaib, termasuk kronologi dan log aktivitas, dan akan melihat perkembangan penyelesaiannya dalam waktu dekat. Jika diperlukan, Bursa akan melakukan audit investigatif.

“Kami lihat dulu bagaimana penyelesaian internalnya. Kalau memang tidak selesai, atau ada indikasi pelanggaran lebih jauh, kami akan periksa. Tapi sejauh ini belum ditemukan pelanggaran sistemik dari hasil audit rutin,” tambah dia.

Sistem Ajaib
Sementara itu, terkait klaim soal sistem Ajaib yang membingungkan dan rawan salah tekan (fat finger), Kristian mengatakan, Ajaib sudah menyatakan akan melakukan perbaikan pada tampilan (interface) aplikasi agar lebih user friendly.

“Sebenarnya pembaruan interface itu bagus, dan mereka sudah mengakui bahwa memang perlu disederhanakan agar tidak menimbulkan kesalahan input dari investor,” katanya.

Baca Juga: Soal Transaksi Saham Rp1,8 M, Ajaib Sekuritas: Penyelidikan Tak Bisa Hanya Fokus Di Sistem Ajaib

Lebih lanjut, dia juga menampik narasi bahwa Bursa membiarkan persoalan ini berlarut. Pasalnya, menurut dia, pihak BEI sendiri sudah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator.

“Kami bukan diam. Kita sudah koordinasi dengan OJK juga. Kalau memang nanti tidak ketemu penyelesaiannya, akan kami periksa sistemnya,” tegas Kristian.

Sekadar informasi, kasus Ajaib mencuat setelah beberapa nasabah mengaku mendadak terbebani tagihan margin tanpa sadar melakukan konfirmasi transaksi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar