c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

01 Oktober 2025

16:23 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Susut Jadi 50,4  

S&P Global Market Intelligence mencatat PMI Manufaktur Indonesia masih berada di zona ekspansi, ditopang permintaan baru. 

Penulis: Fin Harini

<p>PMI Manufaktur Indonesia Susut Jadi 50,4 &nbsp;</p>
<p>PMI Manufaktur Indonesia Susut Jadi 50,4 &nbsp;</p>

Ilustrasi. Pabrik kaleng sarden olahan dari timah. Shutterstock/Fahroni

JAKARTA – PMI Manufaktur Indonesia pada September susut menjadi 50,4 atau melemah ketimbang bulan sebelumnya sebesar 51,5. PMI Manufaktur masih berada di zona ekspansi, ditopang permintaan baru.

Usamah Bhatti, Ekonom S&P Global Market Intelligence, mengatakan secara umum kondisi operasional manufaktur membaik dalam dua bulan terakhir atau Agustus-September. Permintaan baru naik selama dua bulan berturut-turut, meski volume produksi turun ada September setelah ekspansi solid pada bulan Agustus.

"Perekonomian manufaktur Indonesia sedikit membaik pada bulan September, didorong oleh peningkatan berkelanjutan pada permintaan baru. Namun demikian, volume produksi menurun karena perusahaan mencatat penurunan daya beli klien,” ujar Bhatti melalui siaran pers, Rabu (1/10).

Ia menambahkan, kenaikan permintaan nampaknya didorong oleh perekonomian domestik, karena permintaan ekspor menurun selama dua kali dalam tiga bulan terakhir.

Meski permintaan baru terus bertumbuh, S&P Global Market Intelligence mencatat produksi menurun pada bulan September. Output turun selama lima kali dalam enam bulan terakhir, meski marginal. Penurunan produksi ini disebabkan berkurangnya daya beli klien.

Baca Juga: Meski Membaik, S&P Soroti Permintaan dan Proyeksi Lemah PMI Manufaktur RI!

Meski output menurun, peningkatan kondisi permintaan mendorong perusahaan untuk menaikkan pembelian input selama dua bulan berturut-turut. Perusahaan juga melaporkan upaya menaikkan inventaris pra dan pascaproduksi untuk mempersiapkan kenaikan produksi di tengah tanda-tanda perbaikan permintaan.

Namun demikian, perusahaan juga mencatat pembelian input dan barang jadi juga untuk melindungi kenaikan harga bahan baku.

"Meski output menurun, perusahaan berupaya membangun inventaris dan tingkat pembelian menanggapi peningkatan permintaan. Dilaporkan juga bahwa perusahaan berupaya melindungi dari kenaikan harga bahan baku karena beban biaya naik tajam selama tujuh bulan,” lanjutnya.

Dari segi pasokan, waktu pengiriman rata-rata untuk input banyak berkurang dalam dua tahun di tengah pengiriman langsung ke produsen.

Dari segi harga, inflasi biaya input menguat hingga posisi tertinggi sejak bulan Februari. Panelis mencatat bahwa kenaikan menyeluruh pada harga bahan baku mendorong kenaikan beban biaya. Perusahaan berupaya meneruskan beban ini kepada klien selama bulan September, karena ouput naik pada laju sedang.

Optimisme Industri
Kabar baiknya, sebut Bhatti, produsen menunjukkan kenaikan tingkat ketenagakerjaan karena yakin bahwa pertumbuhan akan berlanjut dalam beberapa bulan. Bahkan, optimisme tentang tahun mendatang menguat sejak periode survei sebelumnya dan merupakan yang tertinggi dalam empat bulan.

Perusahaan percaya diri bahwa tanda-tanda awal pertumbuhan akan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya kepercayaan diri terhadap output dalam 12 bulan mendatang dibandingkan dengan bulan Agustus, serta merupakan yang paling tinggi dalam 4 bulan.

Baca Juga: Menperin: Industri Butuh Kondisi Kondusif untuk Pertahankan Tren Positif PMI Manufaktur

Terlebih lagi, ketenagakerjaan naik selama dua bulan berturut-turut untuk mengimbangi permintaan. Kapasitas tambahan juga membantu perusahaan mengurangi pekerjaan yang belum terselesaikan meski tingkat penurunan tidak berubah sejak survei sebelumnya.

"Perusahaan percaya diri bahwa peningkatan kondisi permintaan pada akhir triwulan ketiga akan terus berlanjut hingga tahun mendatang, karena mereka menaikkan tingkat ketenagakerjaan sejak bulan Mei, sementara kepercayaan diri terkait output 12 bulan juga menguat hingga ke posisi tertinggi dalam empat bulan," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar