c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Juli 2025

09:15 WIB

PLN Taksir PLTMG Di Nias Mampu Menghemat Rp153 Miliar Per Tahun

PLTMG Nias menjadi salah satu dari enam klaster gasifikasi yang disiapkan oleh PT PLN

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">PLN Taksir PLTMG Di Nias Mampu Menghemat Rp153 Miliar Per Tahun</p>
<p id="isPasted">PLN Taksir PLTMG Di Nias Mampu Menghemat Rp153 Miliar Per Tahun</p>

Pekerja berkoordinasi di depan menara suplai dari mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) II Arun di Desa Meuria Paloh, Lhokseumawe. Antara Foto/Rahmad

JAKARTA - PT PLN lewat PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) resmi memulai proyek infrastruktur gasifikasi Klaster Nias dengan meletakkan batu pertama Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias beberapa waktu lalu.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkann proyek gasifikasi itu bisa menghemat pengeluaran sekitar Rp72,4 miliar per tahun pada tahap awal, serta berpotensi menyentuh Rp153 miliar per tahun ketika sudah beroperasi penuh.

"Efisiensi ini membuka ruang investasi baru dan mendukung pertumbuhan konsumsi listrik Nias yang naik 11%, tertinggi di Sumatra," jelas Darmawan lewat keterangan tertulis, Minggu (6/7).

Dia juga menerangkan dengan cadangan daya sekitar 20 megawatt (MW) atau kisaran 43% dari beban puncak, sistem kelistrikan di Nias cukup untuk menopang perekonomian masyarakat di kawasan tersebut.

Baca Juga: PLTMG Luwuk Rampung, Siap Pasok Listrik Andal Di Sulteng

"Dengan cadangan daya mencapai 20 MW atau sekitar 43% dari beban puncak, sistem kelistrikan Nias cukup untuk menopang pertumbuhan sektor perikanan, pariwisata, hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto secara rinci menyebut proyek PLTMG Nias mencakup pembangunan tangki penyimpanan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapasitas 3.000 m3.

Fasilitas tersebut, sambungnya, punya kapasitas regasifikasi di kisaran 13 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Tangki penyimpanan LNG itu pun bakal menopang operasional PLTMG dengan kapasitas awal 35 MW dan akan ditingkatkan menjadi 59 MW.

"Proyek ini juga berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 30%, setara dengan 29 ribu ton CO2 per tahun pada tahap awal dan hingga 47 ribu ton CO2 per tahun saat kapasitas penuh tercapai," kata Rakhmad.

Groundbreaking PLTMG Nias itu dinilai juga jadi inisiatif PT PLN dalam mendukung pencapaian visi swasembada energi ala Presiden Prabowo Subianto lewat pemanfaatan gas alam.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P. Hutajulu mengatakan proyek PLTMG Nias jadi langkah krusial dalam mengurangi ketergantungan impor BBM, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional dan sejalan dengan peta jalan transisi energi yang termaktub dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

"Groundbreaking gasifikasi di PLTMG Nias bukan hanya untuk menghadirkan listrik yang andal dan terjangkau, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan ketahanan energi nasional," ungkap Jisman Hutajulu.

Baca Juga: Ini Rencana Gasifikasi Pembangkit Listrik

Sebagaimana diketahui, PT PLN menyiapkan pengembangan sebanyak enam klaster gasifikasi di berbagai wilayah seperti Nias, Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, Papua Utara, Papua Selatan, serta Kalimantan.

Darmawan Prasodjo lebih lanjut menuturkan proyek gasifikasi di Nias jadi cerminan kolaborasi lintas sektor mampu mempercepat agenda transisi energi nasional.

"Melalui sinergi berbagai pihak, kami tidak hanya membangun infrastruktur gasifikasi, tetapi juga membangun masa depan energi yang tangguh dan berkelanjutan, serta memberikan multiplier effect bagi masyarakat," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar