28 Mei 2024
20:27 WIB
PLN-Masdar Sepakat Kaji Peningkatan Kapasitas PLTS Terapung Cirata
PLN NP dan Masdar bakal mengkaji potensi peningkatan kapasitas PLTS Terapung Cirata hingga 500 MWAc.
Penulis: Yoseph Krishna
Tampak pada foto udara susunan panel surya pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Antara Foto/Raisan Al Farisi
JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN Nusantara Power telah menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) dengan Masdar untuk meningkatkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata.
Dalam JDSA itu, PLN bersama perusahaan energi asal Uni Emirat Arab tersebut sepakat untuk mengkaji potensi peningkatan kapasitas PLTS Terapung Cirata hingga mencapai 500 Megawatt Alternating Current (MWAc).
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menerangkan JDSA itu punya peran krusial dalam mengembangkan sumber daya EBT di Indonesia. Terutama bagi PLTS Terapung Cirata, Ruly menyebut masih banyak potensi yang dapat dikembangkan.
"Mengingat saat ini baru 4% dari maksimal 20% luas permukaan Danau Cirata yang bisa dimanfaatkan," ujarnya lewat keterangan tertulis, Selasa (28/5).
Baca Juga: Masdar-PLN Sepakat Tingkatkan Kapasitas PLTS Terapung Cirata
Sekadar informasi, PLTS Terapung Cirata telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada November 2023 lalu. PLTS tersebut merupakan buah kerja sama PLN Nusantara Renewables (PLN NR) dengan Masdar, dimana PLN NR mengantungi 51% saham, dan 49% sisanya dimiliki oleh Masdar.
"PLN Nusantara Power bekerja sama dengan Masdar telah berhasil membangun dan mengoperasikan PLTS terapung terbesar ketiga di dunia. Saat ini kami mengambil langkah strategis dengan membentuk kajian meningkatkan kapasitas PLTS Terapung Cirata sebagai komitmen dalam mewujudkan energi bersih dan Net Zero Emissions," sebut Ruly.
Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi pada penandatanganan JDSA mengaku bangga dapat meneruskan kolaborasi dengan PLN untuk mengembangkan EBT di Indonesia.
Jameel berharap JDSA dengan PLN NP itu bisa meningkatkan kapasitas PLTS Terapung Cirata secara signifikan untuk membuktikan komitmen UEA memajukan sektor energi di Indonesia.
"Sejalan dengan konsensus UEA yang dicapai pada COP28, Masdar berdedikasi untuk menjalin kemitraan yang membuka solusi transformatif untuk akses energi bersih," ucap Jameel.
Baca Juga: Pertamina-Masdar Teken Kerja Sama Kembangkan Energi Terbarukan
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan dukungannya terhadap langkah PLN NP sebagai subholding pembangkit listrik guna mengakselerasi agenda transisi energi Indonesia.
Salah satu langkah itu tertuang lewat penignkaan bauran energi terbarukan di lingkungan pembangkit listrik milik PT PLN (Persero).
Apalagi, PT PLN (Persero) ia katakan punya strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mendukung transisi energi dengan target penambahan kapasitas pembangkit 75% berbasis EBT dan 25% lainnya berbasis gas.
Untuk itu, butuh langkah kolaboratif dengan pihak lain, salah satunya dengan Masdar selau perusahaan energi global yang berperan penting untuk mendongkrak kapasitas pembangkit EBT.
"Termasuk melanjutkan kolaborasi dengan Masdar yang sebelumnya telah sukses membangun PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp dan menjadi PLTS apung terbesar di Asia Tenggara," tandas Darmawan.