04 Desember 2023
17:40 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
DUBAI - Abu Dhabi Future Energy Company (Masdar) telah menandatangani perjanjian kolaborasi bersama PT PLN (Persero) untuk melanjutkan pengembangan PLTS Terapung Cirata.
Kesepakatan yang terjalin dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB COP28 itu mencakup kerangka kerja studi bersama soal peningkatan kapasitas PLTS Terapung Cirata dari 145 MW menjadi 500 MW.
Chief Executive Officer Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi menerangkan kesepakatan itu jadi tindak lanjut kerangka kerja yang ditandatangani pada September 2023 lalu antarkedua pihak terkait upaya mengembangkan fase II PLTS Terapung Cirata.
"Ini terjadi setelah perubahan regulasi baru dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Indonesia, yang memungkinkan hingga 20% cakupan air untuk penggunaan energi terbarukan," terangnya lewat keterangan tertulis dari Dubai, Senin (4/12).
Baca Juga: Resmikan PLTS Terapung Cirata, Jokowi: Nomor Satu Di ASEAN
Pembangunan PLTS Cirata sendiri dilakukan di atas air dengan tujuan mengurangi penggunaan lahan. Hal tersebut merupakan solusi bagi Indonesia yang memiliki lahan terbatas, namun punya kawasan air yang melimpah.
"Efek pendinginan air juga bisa meningkatkan efisiensi. Panel surya pun mengurangi penguapan, menghemat air untuk minum dan irigasi," ujar Jameel.
Sekadar informasi, PLTS Terapung Cirata diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dengan kapasitas 145 MW (192 MWp). Pembangkit tersebut bisa menghasilkan energi terbarukan untuk memasok listrik bagi 50.000 rumah dan menekan 214.000 ton emisi karbon per tahun.
Jameel meyakini proyek cerdas seperti PLTS Terapung Cirata sangat dibutuhkan saat dunia mendesak solusi terbaik atas krisis iklim.
"Cirata memperlihatkan bagaimana inovasi dapat berperan memenuhi berbagai kebutuhan. Pembangkit ini bisa mengaliri listrik ke rumah, mengurangi emisi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi penggunaan lahan karena dibangun di atas air," jelas Jameel.
Baca Juga: PLN: PLTS Terapung Cirata Tekan Emisi Karbon 214 Ribu Ton Per Tahun
Lebih lanjut, kerja sama antara Masdar dan PLN tak terbatas pada studi bersama peningkatan kapasitas PLTS Terapung Cirata, tetapi juga eksplorasi opsi energi terbarukan lain, hingga pengembangan hidrogen hijau yang berpotensi besar mendekarbonisasi industri hard-to-abate.
"Kami sepakat mengeksplorasi opsi energi terbarukan di seluruh dunia dan prospek pengembangan hidrogen hijau yang memiliki potensi besar untuk mendekarbonisasi industri-industri hard-to-abate (sulit untuk didekarbonisasi), termasuk pembuatan baja, konstruksi, transportasi, dan penerbangan," jelas dia.
Dengan sumber daya matahari berlimpah, UEA dan Indonesia ia sebut berada di posisi terbaik untuk menjadi pusat produksi hidrogen hijau. Apalagi, kedua negara punya target nol karbon yang ambisius dan akan didukung oleh kerangka kerja sama Masdar dan PLN.
"Melalui kerja sama yang lebih dalam dengan PLN, kami akan terus memelopori inovasi di bidang tenaga surya, hidrogen hijau, dan area kunci lainnya untuk mendukung transisi energi di kawasan ini," tandas Mohamed Jameel Al Ramahi.