04 Juni 2024
11:56 WIB
PIS Tambah Dua Rute Baru Di Afrika
Penambahan dua rute PIS bermula dari beroperasinya Kilang Dangote di Nigeria.
Penulis: Yoseph Krishna
Kapal tanker gas raksasa atau very large gas carrier (VLGC) Pertamina Gas Dahlia milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. PIS
JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) melalui kantor cabang PIS Middle East resmi menambah dua rute pelayaran baru skala internasional di kawasan Afrika, yakni untuk tujuan Mauritius dan Togo.
Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Fidaus menjelaskan penambahan dua rute itu tertuang dalam kontrak kerja sama untuk kapal Transko Yudhistira untuk mengangkut produk bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Afrika Barat.
"Melalui kerja sama ini, PIS juga sukses menambah rute baru internasionalnya di pasar Afrika dengan tujuan baru Mauritius dan Togo," imbuh Aryomekka lewat keterangan tertulis, Senin (3/6).
Sekadar informasi, PIS ME adalah bagian dari PIS Asia Pacific yang notabene merupakan anak usaha PT Pertamina International Shipping. PIS ME berkedudukan di Dubai, Uni Emirat Arab dan beroperasi sejak akhir 2022 untuk menggarap bisnis di kawasan Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika.
Aryomekka mengatakan cerita penambahan rute di Afrika tersebut dimulai dari beroperasinya Kilang Dangote berkapasitas 650 ribu barel per hari di Nigeria pada Desember 2023 lalu.
Baca Juga: Pertamina Tambah Dua Unit Kapal Tanker Gas Jumbo
Kemudian, PIS ME mencoba menangkap peluang itu dan berhasil mengantongi kesepakatan bisnis dengan durasi kontrak selama dua tahun senilai US$9,3 juta untuk kapal Transko Yudhistira.
"Setelah semua persiapan dilakukan, kapal Transko Yudhistira berangkat dari Tanjung Priok pada 11 Februari 2024. Kemudian, melakukan bunkering dan persiapan lain di Port of Louis Mauritius hingga awal Maret 2024, hingga berhasil di-delivery kepada penyewa di akhir Maret," jabar dia.
Sebelum bertolak ke Afrika, Aryomekka menyebutkan kapal Transko Yudhistira menempuh serangkaian penilaian spesifikasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan operasi.
Dalam hal ini, penilaian tersebut termasuk dari aspek risiko dengan hasil identifikasi yang perlu dimitigasi, seperti dampak gelombang selama proses ballasting ke Afrika Barat, hingga kompatibilitas bahan bakar.
"Termasuk juga keamanan dari potensi serangan pembajakan," ujar Aryomekka.
Baca Juga: PIS Bidik Penambahan 10 Kapal Hingga Akhir 2023
Asal tahu saja, kapal Transko Yudhistira merupakan tanker minyak berkapasitas 8.309 m3 atau setara dengan 52.262 barel. Kapal tersebut telah lolos uji Ship Inspection Report Programme (SIRE), yakni sertifikasi taraf internasional yang dikeluarkan oleh oil Company Industry Marine Forum (OCIMF) sehingga kapal bisa melayani rute internasional.
Karena itu, Aryomekka mengatakan penilaian spesifikasi kapal Transko Yudhistira turut dibarengi dengan penyiapan rencana perjalanan dan bunkering yang aman bagi kapal, penyewaan arm guard atau escort saat memasuki area berisiko tinggi, serta mitigasi lainnya baik di atas kapal maupun di daratan.
"Dengan dimulainya operasi ini, PIS menunjukkan komitmen dalam mendukung distribusi energi dan meningkatkan peranannya sebagai pemain global," tegasnya.