26 September 2023
16:58 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) terus berupaya untuk menambah kapal kelolaan sebagai bagian dari pengembangan pasar.
CEO PIS Yoki Firnandi menerangkan sepanjang Januari-Agustus 2023, perseroan telah menambah sebanyak lima unit kapal baru. Sementara sampai akhir 2023, PIS membidik total penambahan 10 kapal.
"Kita coba kejar sebanyak-banyaknya, up to 10 mungkin, jadi tambah lima lagi," imbuh Yoki kepada awak media di Jakarta, Selasa (26/9).
Saat ini, total kapal yang dimiliki Pertamina International Shipping sebanyak 97 unit dan 1 unit kapal yang di-scraping. Artinya dengan penambahan lima kapal baru lagi hingga akhir tahun, PIS akan memiliki 103 unit kapal.
"Mungkin akhir tahun bisa 103. Itu kombinasi ada kapal gas, kapal minyak, kapal petrochemical ada semua," kata dia.
Baca Juga: E-commerce Moncer, PIS Bidik Bisnis Logistik di Asia Tenggara
Lebih lanjut, Yoki menjelaskan sebagian kapal baru PIS merupakan upaya untuk mencapai net zero emission (NZE), yakni kapal dengan metode dual fuel. Kapal-kapal yang menjadi upaya untuk mencapai NZE itu menggunakan bahan bakar minyak dan LNG.
"Sekarang bicara dual fuel itu mayoritas masih fuel oil plus LNG. Kalau yang lain, paling ada sedikit metanol dan sisanya belum ada dual fuel technology yang lain," tuturnya.
Secara umum, Yoki mengatakan pihaknya baru bisa menurunkan emisi secara signifikan pada 2040 mendatang dari aspek operasional eksisting. Sebelum 2040, penurunan emisi yang dilakukan PIS ia akui belum terlalu tinggi.
Adapun dua faktor yang mempengaruhi penurunan emisi Pertamina International Shipping ialah teknologi kapal dan penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan atau zero carbon.
Khusus untuk teknologi kapal, Yoki memastikan hal itu baru bisa direalisasikan pada tahun 2040 ketika kapal-kapal kelolaan PIS seluruhnya merupakan kapal baru.
Sementara untuk faktor kedua, bergantung pada suplai atau ketersediaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Baru bisa terjadi 2040 atau 17 tahun lagi, di situ emisi mulai kita turunkan," kata Yoki.
Baca Juga: PIS Beberkan Langkah Tekan Polusi dan Emisi
Lebih rinci, Yoki menjabarkan upaya menurunkan emisi dilakukan salah satunya dengan efisiensi operasional. Upaya itu diimplementasikan lewat pembersihan fuel agar daya tahan lebih rendah.
"Kita upayakan mencapai speed yang dituju dengan bahan bakar yang lebih sedikit," ucapnya.
Selain itu, PIS juga akan mengulik teknologi terkini untuk mengefisienkan pergerakan kapal, serta mengatur operasional demi menekan emisi gas buang.
"Pengaturan operasional, kita turunkan speed dan lain-lain supaya gas buang emisi bisa kita turunkan," tandas Yoki Firnandi.