c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

23 Agustus 2025

17:29 WIB

Pilot Project CCU Petrokimia Gresik: Serap Karbon Hasilkan Baking Soda

Selain menyerap karbon, pilot project Carbon Capture and Utilization (CCU) Petrokimi Gresik menghasilkan produk samping berupa soda ash dan baking soda.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted"><em>Pilot Project </em>CCU Petrokimia Gresik: Serap Karbon Hasilkan Baking Soda</p>
<p id="isPasted"><em>Pilot Project </em>CCU Petrokimia Gresik: Serap Karbon Hasilkan Baking Soda</p>

Direktur Utama Petrokimia Gresik Daconi Khotob memberikan pemaparan dalam forum Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025, di Jakarta, Kamis (21/8/2025). Antara/HO-Petrokimia Gresik

JAKARTA - PT. Petrokimia Gresik (PG) kerja sama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuat pilot project dekarbonisasi dengan teknologi Carbon Capture And Utilization (CCU) untuk mendukung industri hijau atau berkelanjutan di Indonesia.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob mengatakan pilot project tersebut tidak hanya mampu mengurangi emisi karbon, tapi juga menghasilkan bahan baku untuk kemajuan industri nasional. Menurut dia, pilot project CCU sudah berjalan kurang lebih satu bulan.

"Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan menghasilkan produk samping berupa soda ash dan baking soda," kata Daconi dilansir Antara pada Sabtu (23/8).

Menurut dia, produk tersebut sangat strategis karena kebutuhan dalam negeri, seperti untuk industri kaca dan deterjen. Volume yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun, dan selama ini seluruhnya masih dipenuhi dari impor.

Ia menyebut CO₂ merupakan emisi karbon bisa diubah menjadi produk yang dibutuhkan oleh industri. Namun, lanjut dia, perlu meningkatkan kapasitasnya hingga 50.000 ton soda ash atau menyerap 20.000 ton CO₂ melalui pilot project ini.

Baca Juga: Pemerintah Rancang Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Menuju NZE 2050

"Jika proyek ini berhasil, potensinya sangat besar untuk dilakukan pengembangan skala lebih luas,” jelas dia.

Kata dia, sebagai produsen pupuk dan bahan kimia dengan kapasitas produksi hingga 11 juta ton per tahun, Petrokimia Gresik tidak bisa lepas dari potensi emisi karbon. Tanpa upaya penurunan, emisi karbon yang dihasilkan dapat mencapai 2 juta ton per tahun.

Tercatat hingga 2025, lanjut dia, berbagai program dekarbonisasi yang sudah dijalankan dapat menurunkan sekitar 400 ribu ton CO₂ ekuivalen. Namun, masih tersisa sekitar 1,6 juta ton CO₂ ekuivalen yang perlu ditangani dengan teknologi rendah karbon seperti CCU.

"Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah inovatif dari perusahaan. Upaya ini sekaligus selaras dengan program Kementerian Perindustrian berupa sistem penangkapan karbon dengan teknologi CCU," katanya.

Baca Juga: Kemenko Perekonomian Dorong Implementasi CCS Jadi Daya Tarik Investasi

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin, Eko SA Cahyanto mengatakan pilot project CCU di Petrokimia Gresik membuktikan emisi karbon dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku bernilai tambah sekaligus mendukung substitusi impor.

Pilot project CCU merupakan kerja sama Petrokimia Gresik bersama Kemenperin dan Uwin Resource Regeneration Inc, perusahaan asal Taiwan yang memiliki teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon (Carbon Capture and Utilization).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar