c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

22 Maret 2025

14:20 WIB

PGE Prioritaskan Isu Sosial Dalam Pengembangan Panas Bumi Di Aceh

Sosialisasi kepada masyarakat setempat terus dilakukan untuk memberi pemahaman komprehensif mengenai manfaat proyek panas bumi. 

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<div dir="auto" id="isPasted">PGE Prioritaskan Isu Sosial Dalam Pengembangan Panas Bumi Di Aceh</div>
<div dir="auto" id="isPasted">PGE Prioritaskan Isu Sosial Dalam Pengembangan Panas Bumi Di Aceh</div>

Ilustrasi - Pekerja memeriksa pipa pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (29/10/2024). Antara Foto/Adeng Bustomi/Spt.

JAKARTA -  PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menjamin pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, Aceh tak mengabaikan aspek sosial. Dalam hal ini, PGE akan melakukan pendekatan partisipatif kepada seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat setempat.

Bersama PT Pembangunan Aceh, PGE akan terus menyosialisasikan proses perizinan dan pembebasan lahan kepada masyarakat setempat. Hal ini dilakukan untuk menjamin manfaat jangka panjang bagi seluruh pihak, termasuk masyarakat, terkait pengembangan energi panas bumi.

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Edwil Suzandi menjelaskan, proses sosialisasi yang dilakukan bertujuan memberi pemahaman yang komprehensif mengenai manfaat proyek tersebut, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

“Kami memastikan proyek ini dilaksanakan dengan tata kelola yang baik dan menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama. Oleh karena itu, kami menjalankan setiap tahap proyek dengan cermat agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat Aceh,” ujar Edwil lewat keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (22/3).

Baca Juga: 
Pertamina-Sinopec Jalin Kerja Sama Di Sektor Geothermal

Di samping itu, emiten pelat merah berkode saham PGEO itu turut berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Guna memastikan seluruh tahapan pembebasan lahan dilakukan secara transparan dan sesuai regulasi.

Paralel, sejumlah persiapan juga dilakukan untuk pengembangan infrastruktur, termasuk perencanaan pembangunan jalan akses, jembatan, serta infrastruktur penunjang lainnya untuk mendukung aktivitas pengeboran.

Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam yang terletak di Aceh Besar itu diproyeksi punya potensi kapasitas hingga 320 MW jika dilihat berdasarkan survei awal. Meski begitu, PGEO menargetkan pengembangan bertahap mulai dari 55 MW+15 MW.

Proyek yang dikelola melalui kerja sama antara PGE dan PEMA ini fokus pada pemanfaatan energi terbarukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Aceh. Proyek ini telah melewati beberapa tahap penting, yaitu survei geosains pada 2017-2019, pemetaan geohazard pada 2020-2021, dan pembaruan model konseptual pada 2022-2024.

"Tahapan ini memberikan dasar teknis yang kuat untuk eksplorasi lebih lanjut," sambung Edwil.

PGE menegaskan, proyek WKP Seulawah Agam terus berjalan sesuai rencana dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan kolaborasi.

Baca Juga: Bos PGE Sebut Panas Bumi Jadi Katalisator Utama Transisi Energi

Pendekatan tersebut juga meliputi koordinasi yang intens dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar untuk memastikan kelancaran pengembangan proyek serta memberikan manfaat yang luas bagi seluruh pihak terkait.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi menegaskan komitmen PGE di setiap proyek pengembangan energi panas bumi, termasuk di WKP Seulawah Agam. Menurutnya, penting untuk memastikan bahwa seluruh pengembangan proyek panas bumi PGE dilakukan dengan cermat untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang.

“Kami memastikan bahwa setiap proyek dikembangkan dengan cermat dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian, tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas produksi tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sosial,” tegas Julfi.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar