06 Mei 2024
14:04 WIB
BPS: Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal I Pola Biasa
Menurut catatan BPS, kontraksi pertumbuhan ekonomi RI secara kuartalan merupakan pola yang biasa terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Dua calon pembeli berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan Jakarta (22/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,11% (yoy) pada kuartal I/2024. Meski begitu, pertumbuhan PDB ini terpantau mengalami koreksi secara kuartalan sebesar 0,83% (qoq). Kontraksi di kuartal I dinilai sebagai pola biasa.
Dia memaparkan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I/2024 berada di angka Rp5.288,3 triliun berdasarkan dasar harga berlaku (ADHB). Kemudian, PDB atas harga konstan (ADHK) sejumlah Rp3.112,9 triliun.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 bila dibandingkan dengan kuartal I/2023 tumbuh sebesar 5,11% (yoy). (Namun), bila dibandingkan kuartal IV/2023, ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 terkontraksi sebesar 0,83% (qoq),” katanya saat melaporkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (PDB) Kuartal I/2024, Jakarta, Senin (6/5).
Amalia pun menggarisbawahi, kontraksi pertumbuhan ekonomi RI secara kuartalan merupakan pola yang biasa terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Misal, pertumbuhan PDB kuartal I sepanjang 2019-2023 secara berurutan di kisaran -0,52% (qoq); -2,41% (qoq); -0,93% (qoq); -0,94% (qoq); dan -0,90% (qoq).
Kendati, capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% (yoy) pada kuartal I/2024 menjadi yang tertinggi sejak 2019.
“Kuartal I/2024 tumbuh 5,11% (yoy), ini merupakan pertumbuhan kuartal satu tertinggi sepanjang periode 2019-2024,” ucapnya.
Baca Juga: BPS: RI Bukukan Pertumbuhan Ekonomi 5,11% di Kuartal I/2024
Bahkan, jika ditarik lebih jauh, pertumbuhan tersebut menjadi yang tertinggi sejak capaian di kuartal I/2014, “(Saat itu) pertumbuhan ekonomi kuartal I/2014 sempat tumbuh 5,12% (yoy),” ujarnya menjawab wartawan.
Menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama dikontribusikan paling besar oleh Industri Pengolahan (19,28%), Perdagangan (13,15%), Pertanian (11,61%), Konstruksi (10,23%), dan Pertambangan (9,34%).
“Industri Pengolahan (tumbuh 4,13%, yoy); Perdagangan (4,58%, yoy); Konstruksi (7,59%, yoy); dan Pertambangan (9,31%, yoy) menunjukkan pertumbuhan positif, sedangkan Pertanian mengalami pertumbuhan negatif (-3,54%, yoy),” paparnya.
BPS juga mengidentifikasi, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi mencakup Administrasi Pemerintahan yang didorong oleh peningkatan belanja pegawai lewat THR dan kenaikan gaji.
Kemudian, Jasa Kesehatan yang didukung oleh peningkatan belanja pegawai institusi kesehatan pemerintah. Serta Jasa Perusahaan yang terdorong peningkatan pendapatan penyelenggara acara (event organizer) dan berbagai aktivitas jasa perusahaan lainnya seiring perhelatan Pemilu 2024.
Dengan demikian, menurut lapangan usaha, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2024 yang sebesar 5,11% berasal dari Industri Pengolahan 0,86%; Konstruksil 0,73%; Pertambangan 0,68%; Perdagangan 0,60%; dan sektor lainnya 2,24%.

Didukung Konsumsi Rumah Tangga
Jika ditilik menurut komponen pengeluaran, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I/2024. Adapun, Amalia menyampaikan, Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama PDB dari sisi pengeluaran sebesar 54,93%.
Adapun kontribusi pengeluaran terbesar lainnya muncul dari sektor PMTB/investasi 29,31%; Ekspor 21,37%; Konsumsi Pemerintah 6,25%; Konsumsi LNPRT 1,43%; dan impor -19,77%.
“Kemudian, Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan paling tinggi (24,29%, yoy) dibanding komponen lain yang didorong oleh kegiatan pemilihan umum dan momen Ramadan,” terangnya.
Baca Juga: Jaga Stabilitas, Pemerintah Jabarkan Ekonomi RI Masih Kondusif
Sementara itu, Konsumsi rumah tangga terpantau tumbuh sebesar 4,91% (yoy); PMTB/investasi 3,79% (yoy); Ekspor 0,50% (yoy); Konsumsi Pemerintah 19,90% (yoy); dan impor 1,77% (yoy).
“Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan positif yang didorong oleh belanja pemilihan umum dan belanja pegawai,” paparnya.
Secara keseluruhan, menurut komponen pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2024 yang sebesar 5,11% berasal dari Konsumsi rumah tangga sebesar 2,62%; PMTB/investasi 1,19%; Konsumsi Pemerintah 1,06%; sektor lain 0,47%; dan Net Ekspor -0,23%.