24 November 2023
12:05 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga telah menyesuaikan harga LPG non-subsidi, seperti Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 kg.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan sama halnya dengan harga BBM non-subsidi, perseroan juga menyesuaikan harga LPG non-subsidi dengan mempertimbangkan tren harga rata-rata publikasi Contract Price Aramco (CPA) dan nilai tukar Rupiah.
Penyesuaian harga LPG non-subsidi dalam hal ini dilakukan setelah evaluasi tren CPA periode November 2023, di mana harga satuan Rupiah per Kilogram mengalami penurunan sebagai dampak melemahnya Dolar terhadap Rupiah.
"Melihat tren tersebut, Pertamina Patra Niaga memutuskan untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian harga seluruh produk LPG Non Subsidi yakni seluruh varian Bright Gas dan Elpiji berlaku per 22 November 2023," terang Irto lewat keterangan tertulis, Kamis (23/11).
Baca Juga: Presiden Tegaskan LPG 3 Kg Hanya Untuk Masyarakat Kurang Mampu
Adapun seluruh produk LPG non-subsidi tercatat mengalami penurunan, misalnya Bright Gas 5,5 kg menjadi Rp90.000 per tabung atau turun Rp6.000, sedangkan Bright Gas 12 kg dan Elpiji 12 kg menjadi Rp192.000 per tabung atau turun Rp12.000.
Penetapan harga itu, sambung Irto, merujuk pada regulasi penetapan harga LPG umum yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquified Petroleum Gas.
"Harga ini berlaku untuk Pulau Jawa ditingkat penyalur Agen resmi Pertamina, harga per tabung untuk Agen diwilayah lainnya akan disesuaikan mengacu kepada harga di Pulau Jawa," kata dia.
Baca Juga: Mendagri Ungkap Penyebab Elpiji 3 Kg Langka
Dalam rangka mempermudah pembelian LPG non-subsidi, Irto menjelaskan pihaknya menjual Bright Gas dan Elpiji melalui berbagai saluran, mulai dari agen dan outlet, hingga mini market.
"Termasuk beberapa lokasi terdapat kios matic untuk penukaran tabung kosong dengan yang baru. Kami juga sediakan Pertamina Delivery Service (PDS) atau pesan antar LPG non-subsidi lewat call center 135," ucap Irto.