27 Maret 2024
15:35 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil mencatat realisasi lifting minyak bumi di angka 415 ribu barel per hari (BOPD) sepanjang tahun 2023 lalu.
Direktur Utama PHE Chalid Said Salim menyebutkan capaian itu menandakan perusahaan masih menjadi tulang punggung lifting minyak nasional. Pasalnya, realisasi tersebut menjadi yang paling dominan dengan porsi 68% dari total keseluruhan produksi minyak Indonesia sepanjang 2023 sebesar 605 ribu BOPD.
"Ini tulang punggung dari produksi minyak nasional, realisasinya 415 ribu BOPD atau 68% dari total produksi minyak nasional. Kemudian untuk gas 2,38 BCFD 33% dari produksi nasional," jelas Chalid dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Rabu (27/3).
Baca Juga: Pertamina Garap Proyek Eksplorasi "Big Fish" Di Malaysia
Capaian produksi minyak tersebut berasal dari sederet kegiatan yang dilakukan PHE sepanjang 2023, khususnya pengeboran, kerja ulang atau work over, hingga perawatan sumur.
Khusus untuk pengeboran, PHE telah melakukan kegiatan tersebut pada lebih dari 700 sumur. Pengeboran itu terbagi atas 776 sumur pengembangan dan 17 sumur eksplorasi. Diketahui, jumlah pengeboran sumur sepanjang 2023 meningkat 16% dibanding capaian tahun sebelumnya.
"Kalau kita lihat dibanding 2022 bertambah 16%, jadi cukup masif dari sisi pekerjaan drilling," tuturnya.
Sementara pada kegiatan work over, PHE melakukan sebanyak 835 pekerjaan sepanjang 2023 atau meningkat sekitar 31% dibandingkan pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2022.
Selanjutnya, untuk perawatan sumur, Chalid menerangkan pihaknya melancarkan sebanyak 32.589 pekerjaan atau 11% lebih banyak dibandingkan perawatan sumur yang dilakukan pada tahun sebelumnya.
"Jadi cukup aktif dan masif dalam pekerjaan yang tujuannya meningkatkan produksi migas dari PHE Group," kata dia.
Baca Juga: Menteri ESDM Tetap Perjuangkan Penghapusan PNBP Eksplorasi Hulu Migas
Pada kesempatan itu, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto berharap PHE meningkatkan performa mereka pada tahun ini dalam rangka mendongkrak lifting minyak nasional.
Pasalnya, tren lifting minyak Indonesia terus menurun hingga saat ini. Terakhir, lifting minyak hanya menyentuh 605 ribu BOPD pada tahun 2023 atau jauh dari target yang termaktub dalam APBN sebesar 660 ribu BOPD.
"Kita harapkan terus ditingkatkan karena kita tahu rata-rata (lifting) terus turun di 600-an ribu BOPD," sebut Sugeng.
Untuk APBN 2024 sendiri, lifting minyak dipatok sebesar 635 ribu BOPD atau lebih rendah dibanding target tahun sebelumnya. Karena itu, Sugeng menaruh harapan penuh pada PHE sebagai backbone lifting minyak nasional supaya target tahun ini bisa tercapai.
"Harapan kita dengan kinerja yang terus dipacu dapat meningkatkan lifting nasional karena impor BBM terus naik meski kendaraan listrik terus dipacu. Terjadi gap yang luar biasa, impor kita 820 ribu BOPD," tandasnya.
Powered by Froala Editor