30 Agustus 2024
19:17 WIB
Pertamina Kembangkan Proyek LPG Terminal Di Jatim
Proyek LPG Terminal Ref Tuban tengah memasuki fase kedua, yakni pembangunan jetty, izin operasi, serta fasilitas operasional di darat.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Foto udara Terminal LPG Tanjung Sekong, di Kota Cilegon, Banten, Jumat (19/7/2024). Antara Foto/Galih Pradipta
JAKARTA - PT Pertamina International Shipping melalui PT Pertamina Energy Terminal tengah mengembangkan proyek strategis LPG Terminal Refrigerated (Ref) Jatim di Tuban, Jawa Timur.
Proyek tersebut didesain untuk menyimpan LPG hingga menggantikan mekanisme pemindahan kargo dari kapal ke kapal atau ship-to-ship transfer. Tujuannya, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menekan risiko operasi.
Direktur Utama Pertamina Energy Terminal Bayu Prostiyono meyakini proyek LPG Terminal Ref tersebut bakal memperkuat throughput LPG dari Pertamina Energy Terminal.
Dengan lokasinya yang strategis, LPG Terminal Ref Jatim bakal berperan sebagai hub terminal utama untuk mendistribusikan LPG ke wilayah timur Indonesia.
"Proyek ini memberikan fokus besar pada aspek keselamatan dan memastikan distribusi LPG dilakukan dengan standar keamanan yang tinggi dan andal," jelas Bayu lewat keterangan tertulis, Jumat (30/8).
Baca Juga: Mengulik Optimisme Bahlil Lahadalia Bangun Industri LPG RI
Proyek tersebut digadang-gadang bakal menjamin ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat. Pasalnya, LPG Terminal Ref Tuban juga diproyeksikan mampu melayani 40% kebutuhan LPG secara nasional.
"Terminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien," tambah dia.
Bayu mengungkapkan fase pertama proyek itu telah rampung dilaksanakan, salah satunya ialah pembangunan dua unit tangki refrigerated berkapasitas 44.000 metrik ton (MT). Masing-masing dari tangki itu bakal digunakan untuk propana dan butana.
Kemudian, proyek LPG Terminal Ref Tuban fase pertama juga meliputi pembangunan dua unit tangki spherical dengan kapasitas 2.500 MT untuk LPG Mixed.
Baca Juga: ESDM Racik Strategi Masifkan Jargas Sebagai Pengganti LPG 3 Kg
"Saat ini, pembangunan telah memasuki fase kedua, yang meliputi pembangunan jetty, izin operasi, serta pengembangan fasilitas operasional di darat," tandas Bayu Prostiyono.
Selain menjaga ketahanan energi nasional, LPG Terminal Ref Tuban dijelaskannya turut menciptakan multiplier effect, yakni penciptaan lapangan kerja hingga pemanfaatan produk dalam negeri.
"Pembangunan terminal ini tercatat menyerap tenaga kerja 1.142 orang selama proyek berlangsung, serta penyerapan TKDN proyek ini sebesar 33,23%," pungkasnya.