09 November 2024
14:03 WIB
Pertamina Gandeng Vale Indonesia Masifkan Penggunaan HVO Di Industri Tambang
Konsumsi HVO untuk truk tambang hasilkan pengurangan emisi karbon 70% dan emisi gas rumah kaca 80% dibanding diesel konvensional
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Khairul Kahfi
PT Pertamina Patra Niaga dan PT Vale Indonesia Tbk resmi menjalin sinergi untuk memperluas penggunaan HVO atau diesel ramah lingkungan dalam operasional tambang. Dok. Pertamina Patra Niaga
JAKARTA - PT Pertamina melalui Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga menjalin kerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk dalam rangka memperluas penggunaan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) ke industri pertambangan.
Kolaborasi strategis itu jadi tindak lanjut dari nota kesepahaman kedua belah pihak yang diteken pada September 2024 lalu. Lewat kerja sama itu, PT Vale kini menjadi pionir dalam adopsi HVO untuk operasional alat berat di sektor pertambangan sekaligus mendukung target Indonesia menuju Net Zero Emission 2060.
Dalam proses uji coba, HVO digunakan pada dua unit truk tambang, yakni Komatsu dan Caterpillar. Dibanding diesel konvensional, penggunaan HVO dapat mengurangi emisi karbon hingga 70% dan emisi gas rumah kaca hingga 80%.
Director of Product Support PT United Tractors Tbk Idot Supriadi mengakui, penggunaan HVO bisa mempertahankan performa mesin sekaligus mendukung keberlanjutan operasional.
"Ini tentu sangat bermanfaat bagi keberlanjutan operasional alat berat kami di industri pertambangan dan ini pun juga menjadi bagian dari komitmen kami dalam pemanfaatan bahan bakar ramah lingkungan," ucap Idot dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (8/11).
Baca Juga: Trakindo Hadirkan Genset Ramah Lingkungan Bahan Bakar HVO dan B40
Senada, Product Support Manager PT Trakindo Utama Semuel Tikupadang pun menjelaskan, bahan bakar terbarukan seperti HVO selain penting untuk menjaga kualitas lingkungan, juga bermanfaat bagi performa mesin.
Semuel mengatakan HVO dari Pertamina Patra Niaga mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menjaga performa mesin truk Caterpillar yang dioperasikan. Bahkan dari hasil uji internal, produk HVO itu 100% kompatibel.
"Artinya tidak perlu lagi penambahan sparepart atau modifikasi lain. Ini adalah langkah signifikan untuk mendukung industri yang lebih ramah lingkungan... Kami bangga berpartisipasi dalam uji coba ini dan melihat sendiri bagaimana HVO dari Pertamina Patra Niaga mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar," tambah Semuel.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya menyebut, penggunaan HVO Pertamina Renewable Diesel itu tak sekadar menjadi solusi bahan bakar berkelanjutan, tetapi juga mendukung efisiensi operasional industri pertambangan.
Tak sampai situ, Pertamina Renewable Diesel juga menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk mewujudkan cita-cita swasembada energi yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Karena produk HVO sendiri memiliki nilai TKDN lebih dari 99%. Kami berharap kolaborasi ini menginspirasi sektor lain untuk beralih ke energi bersih demi masa depan yang lebih hijau," terang Maya.
Baca Juga: Malaysia Gandeng China Untuk Olah Sawit Jadi HVO Dan SAF
Pertamina Patra Niaga berharap, komitmen menyediakan solusi energi bersih yang dapat diterapkan di berbagai sektor dengan kolaborasi dapat mendorong transformasi hijau yang lebih luas di Indonesia.
Kolaborasi dalam pemanfaatan HVO itu, sambung Maya, jadi bukti nyata Pertamina Patra Niaga bersama mitra strategis seperti PT Vale Indonesia, United Tractors, hingga Trakindo untuk membawa perubahan positif dalam transisi energi.
"Kami berharap kerjasama ini dapat menginspirasi industri lain untuk bersama-sama mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan," tandasnya.
Sementara itu, Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale Abu Ashar menegaskan, inisiatif ini sejalan dengan strategi besar perusahaan dalam dekarbonisasi dan pengurangan jejak karbon. Penggunaan HVO merupakan langkah strategis dalam mencapai target dekarbonisasi Vale.
“Selain mendukung efisiensi operasional, bahan bakar ini membantu mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. Kami bangga menjadi pelopor dalam inovasi ini di sektor pertambangan Indonesia,” ujar Ashar.