c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 Juli 2022

19:37 WIB

Malaysia Gandeng China Untuk Olah Sawit Jadi HVO Dan SAF

Pendirian bahan bakar nabati (hydrotreated vegetable oil/HVO) dan bioavtur (sustainable aviation fuel/SAF) pertama tersebut akan membuka 1.000 pekerjaan,

Editor: Fin Harini

Malaysia Gandeng China Untuk Olah Sawit Jadi HVO Dan SAF
Malaysia Gandeng China Untuk Olah Sawit Jadi HVO Dan SAF
Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke atas mobil di Tarailu, Mamuju, Sulawesi Barat. ANTARAFOTO/Akbar Tado

KUALA LUMPUR  - Malaysia menggandeng perusahaan China untuk bekerja sama mengolah kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati (hydrotreated vegetable oil/HVO) dan bioavtur (sustainable aviation fuel/SAF).

Dilansir dari Antara, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob saat membuka sebuah pameran dan pertemuan puncak komoditas agro di Kuala Lumpur, Selasa (26/7), yang diikuti secara daring mengatakan perusahaan milik pemerintah China akan bekerja sama dengan perusahaan Malaysia dan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) memproduksi HVO dan SAF tersebut.

Total nilai penanaman modal asing langsung (FDI) dari kerja sama tersebut, menurut Ismail Sabri, mencapai enam miliar ringgit Malaysia (RM) atau setara sekitar Rp20,19 triliun.

Shanxi Construction Investment Group Co Ltd (SCIG) dan Institute of Coal Chemistry, Chinese Academy of Sciences (ICC-CAS) mewakili perusahaan China dalam kerja sama tersebut. Sedangkan dari Malaysia, ada Pengerang Maritime Industries Sdn Bhd (Benalec) dan Sabah Oil and Gas Development Corporation (SOGDC).

Pendirian pabrik HVO dan SAF pertama tersebut, menurut dia, akan mampu membuka 1.000 pekerjaan, serta merupakan salah satu inisiatif utama untuk mendorong sektor minyak sawit di negara tersebut menuju industri teknologi tinggi dan bernilai tambah.

"Saya berharap komoditi agro dapat membantu stabilkan ekonomi negara," ujar dia.

Malaysia menjadi negara produsen minyak sawit mentah (CPO) kedua terbesar di dunia setelah Indonesia, dengan total produksi mencapai lebih dari 18,11 juta ton di 2021, berdasarkan data MPOB.

Produksi CPO di Semenanjung Malaysia pada tahun yang sama mencapai 9,85 juta ton, sedangkan di Sabah dan Sarawak mencapai 8,27 juta ton.

Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan total produksi CPO di 2020 yang mencapai 19,14 juta ton dan pada 2019 yang mencapai 19,86 juta ton. Sementara di semester satu 2022, total produksi CPO Malaysia mencapai 8,27 juta ton.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar