c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

21 Agustus 2025

20:17 WIB

Persediaan Hunian Baru Kelas Menengah Atas Hingga Mewah Naik 46%

Hasil riset Pinhome menyatakan adanya pertumbuhan inventori atau pertumbuhan hunian baru di semester I/2025 mencapai 46% dibandingkan semester sebelumnya.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">Persediaan Hunian Baru Kelas Menengah Atas Hingga Mewah Naik 46%</p>
<p id="isPasted">Persediaan Hunian Baru Kelas Menengah Atas Hingga Mewah Naik 46%</p>

CEO sekaligus Founder Pinhome, Dayu Dara Permata dalam acara Indonesia Presidensial Market Report dan Outlook Tahun 2025, di Jakarta, Kamis (21/8). ValidNewsID/Erlinda PW

JAKARTA - CEO sekaligus Founder Pinhome, Dayu Dara Permata menyampaikan, berdasarkan riset Pinhome, inventori atau persediaan hunian baru di semester I/2025 menunjukkan tren peningkatan di Indonesia. Peningkatan tersebut diperkirakan sebesar 46% dibandingkan semester sebelumnya.

Dara menilai, dengan kondisi tersebut maka membuktikan bahwa ketersediaan rumah baru terus tumbuh di Indonesia. Pertumbuhan inventori hunian baru ini terjadi untuk rumah kelas menengah atas (Rp1,5 miliar - Rp3 miliar) dan rumah mewah (>Rp3 miliar), dengan persentase masing-masing kenaikan 34% dan 17%.

"Secara umum terjadi peningkatan suplai yang didorong oleh segmen menengah ke atas dan mewah. Di mana titik spotnya? Terutama ada di kawasan BSD karena ada lahan-lahan yang masih dibangun klaster-klaster dan mereka fokus di kelas menengah atas dan rumah mewah," ujar Dara dalam acara Indonesia Presidensial Market Report dan Outlook Tahun 2025, di Jakarta, Kamis (21/8).

Baca Juga: Gen Z Kini Minati Hunian Mewah

Secara khusus untuk pertumbuhan di kawasan Jabodetabek, Dara menuturkan di kawasan kab. Tangerang terjadi kenaikan mencapai 43% di semester I/2025 untuk rumah menengah ke atas. Pertumbuhan ini didominasi kenaikan pembangunan klaster modern dengan konektivitas strategis dan fasilitas lengkap, lantaran banyak masyarakat yang dinilai ingin "naik kelas" ke hunian premium.

Beberapa wilayah di kawasan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor yang mengalami kenaikan pertumbuhan inventori rumah mewah antara lain, Babakan Madang tumbuh 70%, Kosambi tumbuh 72%, Pagedangan tumbuh 32%, Cisauk tumbuh 21%, dan Kelapa Dua tumbuh 3%. Salah satu alasan tumbuhnya persediaan perumahan ini juga karena adanya rencana pengembangan transportasi umum seperti MRT, meski realisasinya masih dalam beberapa tahun ke depan.

Sementara untuk di Jakarta sendiri, Dara menyebut masih ada potensi kenaikan suplai rumah atau inventori rumah tersebut namun dalam bentuk yang berbeda. Menurutnya, untuk wilayah seperti Jakarta yang sudah terlalu padat bangunan, maka pertumbuhan yang memungkinkan berupa Boutique Developer, atau developer-developer yang bisa membangun di wilayah Jakarta.

"Boutique Developer ini notabenenya yang luasan areanya di bawh 1 hektare (ha) atau di bawah 10 ribu meter persegi dan secara umum dibangun biasanya di area yang luasannya 3 ribu sampai 5 ribu meter persegi. Jadi untuk rumah-rumah yang di bangun di sini biasanya rumah luasan 50 sampai 100 meter persegi," jelas Dara.

Baca Juga: Pinhome Optimistis Kebijakan Pemerintah Mampu Tingkatkan Pasar Properti 2025

Pembangunan rumah model tersebut juga umumnya akan dibangun di ara yang berdekatan dengan moda transportasi umum seperti MRT.

Lebih lanjut, pertumbuhan inventori rumah juga terjadi di kawasan Timur DKI Jakarta atau kota penyangga industri. Menurut Dara, pertumbuhan di wilayah ini lebih didorong oleh adanya kawasan industri otomotif seperti kendaraan listrik. Pertumbuhan ini misalnya terjadi di Bekasi seperti Kota Deltamas dan Karawang di International Industrial City.

Adapun pertumbuhan inventori ini juga secara umum terjadi didorong point of interest (POI) dengan lokasi instansi pendidikan, kesehatan, dan tentunya transportasi umum.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar