c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

31 Mei 2025

14:31 WIB

Gen Z Kini Minati Hunian Mewah

Permintaan hunian di kisaran Rp1–2 miliar meningkat 18% di kuartal pertama 2025,. Sebagian besar peminat datang dari kelompok usia 25–35 tahun atau Gen Z.

Editor: Rikando Somba

<p>Gen Z Kini Minati Hunian Mewah</p>
<p>Gen Z Kini Minati Hunian Mewah</p>

Sales tengah menunjukan desain rumah kepada pengunjung pada sebuah acara pameran rumah. ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA- Pelaku industri properti menyebut, kini muncul tren yang menarik. Kalangan generasi muda, terutama Gen Z, mulai aktif memasuki pasar hunian menengah ke atas di tengah gejolak ekonomi dan inflasi. Alasan utama pemilihan ini disebabkan gaya hidup. Laporan Indonesia Property Watch mencatat, permintaan hunian di kisaran Rp1–2 miliar meningkat 18% di kuartal pertama 2025, dengan sebagian besar peminat datang dari kelompok usia 25–35 tahun.

"Gaya hidup yang mengutamakan kenyamanan, aksesibilitas, serta kebutuhan akan ruang multifungsi tampaknya menjadi alasan utama di balik tren ini," ujar Sales & Marketing Division Head Alam Sutera Wikhen Rusli mengutip laporan itu, di Jakarta, Sabtu (31/5).

Dia meyakini, meningkatnya minat Gen Z terhadap hunian berkualitas mencerminkan perubahan nilai dalam memandang rumah bukan hanya sebagai aset, tetapi sebagai ruang hidup yang mendukung produktivitas, keseimbangan, dan kebebasan berekspresi.

Rusli mengungkapkan, fenomena tersebut, lanjutnya, terasa nyata di kawasan Alam Sutera 2, Tangerang yang mana dua klaster pertama di superklaster Sutera Rasuna mencatatkan penjualan hingga 1.000 unit dalam waktu relatif singkat sejak akhir 2024.

"Sebuah pencapaian yang tak hanya mencerminkan kekuatan daya beli, tapi juga perubahan preferensi dalam memilih tempat tinggal," katanya.

Berdasar kenaikan permintaan, pihaknya memperkenalkan klaster ketiga bertajuk VOLA dengan target utama di kalangan generasi milenial dan gen z.

"Respons dari dua klaster sebelumnya membuat kami yakin bahwa pola konsumsi hunian sedang berubah. Kami melihat generasi muda hari ini tidak hanya mencari rumah, tapi tempat tinggal yang bisa mendukung gaya hidup mereka secara menyeluruh,” ujarnya.


Porsi KPR
Terkait industri properti. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat porsi kredit pemilikan rumah (KPR) terhadap total kredit cukup stabil pada kisaran 10% selama empat tahun terakhir.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebutkan, berdasarkan data Maret 2025, porsi kredit KPR terhadap total kredit nasional sebesar 10,16%. Dikutip dari Antara, dia menyebutkan bahwa KPR untuk rumah tipe 22 sampai dengan 70 serta KPR tipe di atas 70 merupakan penyumbang KPR terbesar secara keseluruhan.

"Penyumbang kredit KPR terbesar adalah kredit pemilikan rumah tipe 22 s.d. 70 (porsi 60,27 persen dari total kredit KPR), dan kredit pemilikan rumah tipe di atas 70 (porsi 28,96 persen dari total kredit KPR), yang keduanya tumbuh cukup tinggi dan mendorong pertumbuhan KPR," kata Dian di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menilik Konsep Micro-living, Hunian Kecil Mengedepankan Fungsi 

                   Menkeu Beberkan Daftar Barang Mewah yang Dikenakan PPN 12% di 2025

Ia menambahkan berdasarkan hasil survei properti Bank Indonesia (SHPR), KPR masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk mengakses pembelian rumah di pasar primer. Namun, kredit KPR tumbuh melambat pada Maret 2025 sebesar 8,89% year on year (yoy), dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 14,26 persen (yoy).

Sementara itu, kualitas kredit KPR juga masih terjaga. Pada Maret 2025, NPL KPR sebesar 2,93%. Atau, masih di bawah threshold 5%, meskipun menunjukkan tren peningkatan dari tahun sebelumnya (Maret 2024: 2,49%).

Namun, seiring masih berlanjutnya gelombang PHK dan indikasi pelemahan daya beli masyarakat, Dian mengatakan bahwa perlu peningkatan kewaspadaan terhadap potensi perburukan risiko kredit pada sektor KPR bagi debitur yang berada pada level middle-low income.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar