25 Juli 2024
20:32 WIB
Perluas Infrastruktur Kendaraan Listrik, Volta Gandeng Gentari
Volta Indonesia menggandeng perusahaan solusi energi asal Malaysia, Gentari, guna memperluas penggunaan dan infrastruktur kendaraan listrik. Penjualan Volta pun diharapkan bisa capai target.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) melalui PT Energi Selalu Baru, induk perusahaan PT Volta Indonesia, meneken kerja sama dengan PT Gentari Green Mobility Fleet perluas infrastruktur kendaraan listrik. ValidNewsID/ Aurora KM Simanjuntak
JAKARTA - PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) melalui PT Energi Selalu Baru, induk perusahaan PT Volta Indonesia, meneken kerja sama dengan PT Gentari Green Mobility Fleet terkait penyediaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Adapun Gentari merupakan penyedia layanan pengisian baterai dan armada kendaraan lisrik atau electric vehicle asal Malaysia. Perusahaan itu menawarkan motor listrik co-branded antara Volta Indonesia dan Gentari.
CEO Volta Indonesia Okie Octavia Kurniawan menjelaskan, pihaknya dan Gentari Green Mobility bertujuan memperluas penggunaan motor listrik, serta penyediaan infrastruktur EV berupa Stasiun Ganti Baterai (SGB).
"Gentari Green Mobility saat ini berfokus pada kendaraan listrik roda dua, menawarkan sepeda motor listrik co-branded melalui model langganan Vehicle-as-a-Service atau VaaS, dan didukung oleh jaringan Stasiun Ganti Baterai (SGB)," terangnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/7).
Sederhananya, VaaS merupakan bentuk layanan yang bertujuan memobilisasi orang beralih ke EV. Caranya, dengan memberikan fasilitas berlangganan EV, termasuk motor listrik, kepada pengguna. Kalau dulu modelnya beli motor untuk kepemilikan, kini bisa berlangganan.
Baca Juga: Motor Listrik Volta Bakal Diekspor ke Thailand Mulai Awal 2025
Okie menyampaikan, kolaborasi pihaknya dan Gentari menghasilkan sedikitnya 300 unit motor listrik yang sudah mengaspal di Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Selain itu, ada 30 Stasiun Ganti Baterai (SGB) aktif di Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi.
Dia menerangkan, saat ini baru model motor listrik Volta 401 yang bekerja sama co-branded dengan Gentari. Namun ke depannya, dia optimis Volta Indonesia bisa memperluas penggunaan untuk jenis motor listrik lainnya.
"Sekarang memang baru Volta 401 (kerja sama dengan Gentari), dan ke depan mungkin kita akan ekspansi ke jenis model lain," kata Okie.
Selain 300 unit yang sudah mengaspal, Volta Indonesia juga menargetkan akan meluncurkan 280 unit motor listrik hasil kolaborasi dengan Gentari. Pada akhir tahun, Okie memprediksi jumlah penyediaan motor listrik secara B2B bisa mencapai 1.700 unit.
"Kita sudah deploy 300 unit, bulan depan kita deploy 280 unit, dan sampai akhir tahun sekitar 1.700 unit motor listrik, kalau untuk baterai itu sekitar sepersepuluhnya berarti sekitar 170-an lah," imbuh CEO Volta Indonesia.
Ia menambahkan, sampai sekarang penyediaan motor listrik kolaborasi Volta dan Gentari lingkup bisnisnya masih B2B. Itu termasuk memberikan jasa penyewaan motor listrik dan SGB kepada perusahaan rekanan. Contohnya, bekerja sama dengan Alfamart untuk pengadaan SGB.
Penjualan Terdongkrak Subsidi Rp7 Juta
Di samping membahas soal kerja sama, Okie juga sedikit membeberkan capaian penjualan Volta Indonesia tahun ini. Dari target penjualan sebanyak 18.000 unit motor listrik pada 2024, dia mengatakan sudah tercapai sebesar 40%.
Berkaca pada capaian tersebut, anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) itu pun optimistis target tersebut akan tercapai. Namun, Okie mengaku tidak menyebutkan secara rinci jumlah unit yang sudah terjual.
"Saya enggak bisa disclose exactly the numbers, but based on progress sudah sangat mencapai target, like 40%," ucap Okie kepada awak media saat ditemui usai konferensi pers.
Baca Juga: Jokowi Tekankan Pentingnya Industri Pendukung Kendaraan Listrik
CEO Volta Indonesia itu mengeklaim bahwa penjualan motor listrik sepanjang semester I/2024 on track. Ditambah lagi, ternyata penjualannya pun terdongkrak dengan adanya program subsidi Rp7 juta yang digelontorkan pemerintah bagi masyarakat.
Menurutnya, program subsidi tersebut ikut mendorong minat masyarakat beralih ke motor listrik. Itu sebabnya, ia optimis penjualan Volta akan tercapai, begitu pula dengan target pemerintah memberikan kuota subsidi untuk 50.000 motor listrik pada 2024.
"Penjualan bagus dan ini tahun kedua implementasi (program subsidi), masyarakat mulai aware dapat subsidi Rp7 juta, terus target pemerintah tahun ini bakal tercapai untuk dapat subsidi," tutup Okie.