c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

11 Juni 2024

18:10 WIB

Pergerakan Bitcoin Pekan Ini Diwarnai Dua Peristiwa

Bitcoin (BTC) cenderung bergerak sideways dalam empat hari terakhir setelah penurunan pekan lalu pada Jumat (7/11).

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pergerakan Bitcoin Pekan Ini Diwarnai Dua Peristiwa</p>
<p id="isPasted">Pergerakan Bitcoin Pekan Ini Diwarnai Dua Peristiwa</p>

Pelaku bisnis Kripto, Nanda Rizal memantau grafik perkembangan nilai aset kripto, Bitcoin di Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/3/2022). Antara Foto/Ari Bowo Sucipto

JAKARTA – Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, pergerakan aset kripto termasuk Bitcoin (BTC) pekan ini akan didominasi oleh dua peristiwa penting, yakni keputusan suku bunga Fed dan konferensi pers yang menyertainya, serta laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Mei.

Bitcoin (BTC) cenderung bergerak sideways dalam empat hari terakhir setelah penurunan pekan lalu pada Jumat (7/11). Selasa (6/11) pukul 08:00 WIB, BTC bertengger di level US$69.406.

“Volatilitas pasar kripto berpotensi meningkat ketika kedua data tersebut rilis, CPI akan dirilis pada hari Rabu (12/6) pukul 19.30 WIB. Sementara hasil dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Kamis (13/6) dini hari pukul 01.00 WIB,” kata Panji dalam pernyataan tertulis, Selasa (11/6).

Baca Juga: Awal Mei Bitcoin Dibuka Cerah, Kini Rebound Di Atas US$64.000

Dia menjelaskan, inflasi Amerika Serikat diproyeksikan naik sekitar 0,1% MoM di bulan Mei, penurunan signifikan dari kenaikan 0,3% MoM di bulan April. Sementara, secara tahunan masih berada pada angka 3,4% YoY, sama seperti pada bulan April.

Alat CME FedWatch Tool memperkirakan The Fed akan kembali mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25% - 5,50% pada FOMC Juni. Sementara, FOMC September terdapat peluang 45% The Fed akan mulai memangkas suku bunganya sebesar 25 bps atau 0,25% menjadi 5,00% - 5,25%.

“Apabila data CPI sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi pasar maka potensi mendorong BTC untuk kembali naik ke sekitar US$73.000. Sementara, apabila CPI lebih tinggi dari ekspektasi pasar maka berpotensi membawa BTC turun dari support US$69.000 untuk melemah ke MA-100 di sekitar US$66.750.”

Pekan Lalu
Pada pekan lalu, reli Bitcoin (BTC) terpaksa terhenti dengan rilis data ketenagakerjaan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (7/6/2024) yang melampaui ekspektasi pasar sehingga menyebabkan harga BTC tergelincir hingga ke US$68.507 yang pada awalnya sempat naik hingga mencapai US$71.907.

Sedangkan, Panji melihat Indeks Dolar Amerika Serikat (DXY) menguat seiring rilis data pasar tenaga kerja AS yang lebih tinggi dari perkiraan.

Selanjutnya Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan data tenaga kerja nonfarm payrolls (NFP) naik 272.000 pada Mei 2024, melampaui proyeksi pasar sebesar 180.000.

Baca Juga: Pajak Kripto Tinggi, Bappebti: Masih Dievaluasi

Sementara itu, pendapatan rata-rata per jam naik 0,4% MoM dari bulan April dan 4,1% YoY. Adapun, tingkat pengangguran yang berasal dari survei terpisah meningkat menjadi 4% dari 3,9%.

Angka pengangguran naik ke level 4% untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Di sisi lain, perdagangan ETF pekan lalu kembali ditutup positif. ETF Bitcoin spot di AS ditutup dengan arus masuk lebih dari IS$1,8 miliar minggu lalu, melanjutkan rekor inflow sepanjang 18 hari berturut-turut.

Lonjakan besar mengalir ke ETF BTC spot terjadi pada perdagangan Selasa (4/6/2024) yang mencapai US$886,6 juta, tertinggi sejak 13 Maret 2024.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar