07 Mei 2024
12:59 WIB
Awal Mei Bitcoin Dibuka Cerah, Kini Rebound Di Atas US$64.000
Pada awal Mei ini bitcoin dibuka dengan cerah. Selasa (7/5) pukul 08:00 WIB Bitcoin bergerak di US$63.535 melemah 0,95% selama 24 jam terakhir menjadi US$64.490.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Ilustrasi Bitcoin. Shutterstock/Creativan
JAKARTA - Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan pada awal Mei ini bitcoin dibuka dengan cerah. Ini lantaran aksi jual awal minggu lalu yang sempat membawa bitcoin (BTC) anjlok ke level di US$56,576 yang merupakan level terendah 10 minggu terakhir. Namun, sejak akhir pekan lalu BTC meredakan minggu bearishnya dengan rebound di atas US$64,000 hingga pada Senin (6/5).
Menurut data Coinglass, BTC ditutup turun sebesar 14,76% pada bulan April 2024, menjadikan penurunan bulanan tertinggi sejak Januari 2023. Sementara itu, BTC terhitung telah menguat sebesar 4,35% sejak 1 Mei hingga 7 Mei 2024.
Selasa (7/5) pukul 08:00 WIB Bitcoin bergerak di US$63.535 melemah 0,95% selama 24 jam terakhir menjadi US$64.490. Adapun total kapitalisasi pasar Aset Kripto juga mengalami pergerakan serupa dengan turun sebesar 1,22% menjadi 2,278 Triliun.
Baca Jugaa: Analis: Meski Baru Halving Bitcoin, Volatilitas Pasar Terus Berlanjut
Panji Yudha mengatakan, secara teknikal pada Selasa (7/5) BTC sedang menguji area dynamic support MA-20 dan resistance trendline jika dapat bertahan di atas US$62,800, potensi untuk menguat ke dynamic resistance MA-50 di sekitar US$65.800.
“Namun, apabila BTC anjlok di bawah resistance trendline maka potensi turun ke dynamic support MA-100 di sekitar US$60.800,” kata dia dalam pernyataan resmi, dikutip, Selasa (7/5).
Pekan lalu
Meskipun terdapat inflow sebesar US$378,3 juta pada Jumat (3/5), namun panji melihat pada Rabu (1/5) perdagangan ETF Bitcoin spot AS mencatat rekor outflow sebesar US$563,77 juta.
Pada periode perdagangan 29 April hingga 2 Mei, perdagangan ETF Bitcoin spot mengalami outflow sebesar US$811,3 juta. Dengan demikian, net outflow perdagangan ETF minggu lalu mencapai US$433 juta.
Sementara itu, 1 Mei juga menjadi hari pertama ketika tercatat outflow pada iShares Bitcoin Trust (IBIT) dari BlackRock. Sebelumnya, IBIT mencatat net inflow dana selama 70 hari berturut-turut.
Di sisi lain, Jumat (3/5) ETF Bitcoin Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) mencatat inflow sebesar US$63 juta untuk pertama kalinya setelah mencatat outflow sebesar sekitar US$17,64 miliar sejak 11 ETF Bitcoin spot diluncurkan pada 11 Januari.
“Selain adanya inflow ETF Bitcoin, Bitcoin memulai kembali menanjak keatas US$60.000 pada Jumat (3/4) setelah laporan pekerjaan bulan April yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan bahwa bank sentral AS (The Fed) dapat segera mulai memangkas suku bunga,” kata Panji.
Baca Juga: Luno: Halving Bitcoin Tahun Ini Berbeda Dari Sebelumnya
Dia juga menuturkan, laporan nonfarm payrolls (NFP) pada hari Jumat menunjukkan kenaikan 175.000 pekerjaan di bulan April, di mana angka tersebut dibawah ekspektasi pasar sebesar 238.000 pekerjaan.
“Menyusul pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan dan kenaikan upah yang moderat pada bulan April, pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga kedua pada akhir tahun,” sebut Panji.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar berekspektasi The Fed memangkas suku bunganya sebesar 0,25% atau 25 basis poin (bps) pada September 2024 dan dilanjutkan pada Desember 2024 dengan penurunan yang sama.
Pekan ini
Menurut analisis Panji, minggu ini investor akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar pendapat dari beberapa pejabat Federal Reserve setelah laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja melambat pada bulan lalu, mengurangi kekhawatiran bahwa suku bunga akan tetap tinggi hingga sisa tahun ini.
Presiden Fed New York John Williams dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin akan berbicara pada hari Senin, diikuti sehari kemudian oleh Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari. Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee dan Gubernur Fed Michelle Bowman akan hadir akhir minggu ini.
Data kepercayaan konsumen pada hari Jumat akan memberikan beberapa wawasan baru mengenai ekspektasi inflasi dan prospek ekonomi. Laporan mingguan initial jobless claim akan dirilis pada hari Kamis (9/5).