c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

28 April 2025

11:39 WIB

Pererat Kerjasama, Delegasi Korea Selatan Akan Berinvestasi di Beberapa Sektor Ini

Realisasi investasi Korea Selatan pada 2023 sebesar Rp270 triliun (sekitar 23 triliun won) di berbagai sektor strategis di Indonesia.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p>Pererat Kerjasama, Delegasi Korea Selatan Akan Berinvestasi di Beberapa Sektor Ini</p>
<p>Pererat Kerjasama, Delegasi Korea Selatan Akan Berinvestasi di Beberapa Sektor Ini</p>

Federation of Korean Industries (FKI) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dalam acara Roundtable Dialogue di Jakarta, Senin (28/4). ValidNewsID/ Nuzulia Nur Rahma

JAKARTA – Sektor swasta Korea Selatan menyatakan komitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia melalui investasi. Perpaduan kekuatan teknologi Korea Selatan dan sumber daya yang dimiliki Indonesia menciptakan penambahan nilai.   

“Kami ingin mendukung prioritas pemerintah Presiden Prabowo di sektor hilirisasi industri, energi baru, infrastruktur, dan digitalisasi ekonomi,” ujar Ketua LOTTE Group, Shin Dongbin dalam sambutannya, Senin (28/5).

Shin menjadi ketua delegasi Korea Selatan yang terdiri dari 24 eksekutif senior berbagai perusahaan ternama Korea. Rombongan delegasi ini melakukan kunjungan resmi ke Jakarta pada 28–29 April 2025.

Dalam pertemuan tersebut, para pengusaha Korea mengungkapkan realisasi investasi sebesar Rp270 triliun (sekitar 23 triliun won) hingga tahun 2023 di berbagai sektor strategis di Indonesia. Mulai dari industri manufaktur canggih, energi terbarukan, infrastruktur, hingga ekonomi digital.

Shin menyampaikan LOTTE Group akan berkontribusi dalam pembangunan kompleks petrokimia skala besar di Indonesia. Proyek ini diharapkan menjadi investasi asing langsung (FDI) terbesar dalam sejarah Indonesia, sekaligus menciptakan sekitar 14.000 lapangan pekerjaan baru.

Baca Juga: Keputusan LG Mencabut Investasi Takkan Ganggu Hilirisasi Nikel RI

Ia menambahkan, Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di ASEAN, adalah mitra kunci bagi perusahaan-perusahaan Korea. Menurutnya, perusahaan Korea adalah mitra strategis yang diperlukan untuk membantu Indonesia beralih dari ekonomi berbasis sumber daya ke ekonomi berbasis penciptaan nilai.

"Jika sumber daya utama yang dimiliki Indonesia digabungkan dengan teknologi manufaktur perusahaan Korea, maka kita dapat mendorong peningkatan nilai tambah industri Indonesia," kata dia.

Sejumlah perusahaan telah merinci rencana investasi tambahan mereka. Misalnya Lotte Shopping bersiap memperbesar investasinya di sektor ritel, Hyundai Motor memperkuat ekosistem kendaraan listrik, Hanwha General Insurance masuk ke sektor keuangan, dan KCC Glass berinvestasi di industri kaca.

Sementara itu, Chong Kun Dang (farmasi), HD Hyundai XiteSolution (konstruksi), SPC (makanan), serta MegazoneCloud (kecerdasan buatan) juga menyatakan minat untuk memperluas investasinya di Indonesia.

Sebagai informasi, delegasi ini juga diikuti oleh tokoh-tokoh penting dunia usaha Korea, seperti Kim Chang Beom (FKI), Samuel Sanghyun Kim (LOTTE Shopping), Lee Jae Keun (KB Financial Group), Sung Kim (Hyundai Motor), Kim Seungjoo (SK Plasma), Song Ho Jun (POSCO Holdings), Kim Young Joo (Ecopro), Lee Hun (Chong Kun Dang), Hur Jin Soo (SPC Group), dan perwakilan dari Samsung Electronics.

Perubahan Tatanan Global
Pada kesempatan yang sama, Shinta Kamdani, Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengatakan saat ini dunia tidak lagi sama seperti lima atau sepuluh tahun yang lalu. Dia melihat rantai pasok sedang ditata ulang, kebijakan perdagangan semakin dipolitisasi, serta teknologi dan keberlanjutan kini membentuk ulang daya saing global.

“Dalam konteks ini, Korea dan Indonesia berbagi kewajiban untuk menjadi jangkar stabilitas, pusat inovasi, dan jembatan dalam penataan kembali Indo-Pasifik. Seiring perubahan tatanan global, ketahanan dari kemitraan baru menjadi kekuatan baru,” kata dia.

Baca Juga: Korsel Lirik Investasi Di Indonesia, Airlangga Tawarkan Mineral Kritis

Catatan Shinta, selama dekade terakhir, investasi di Indonesia telah tumbuh lebih dari 145% dan mencapai rekor tertinggi sebesar US$2,98 miliar pada tahun 2024. Sementara itu yang Korea Selatan pada tahun 2024 menyumbang investasi kurang lebih US$3 miliar atau Rp50,55 triliun (kurs Rp16.850).

Menanggapi rencana investasi Korea Selatan, Sinta menyatakan, pertemuan ini mencerminkan munculnya visi bersama yang didorong oleh komitmen untuk membangun ekonomi yang tangguh dan berorientasi masa depan, agar mampu berkembang di tengah daya saing global.  

“Angka-angka ini bukan sekadar aliran modal. Ini adalah bentuk kepercayaan, keyakinan bahwa Indonesia bukan hanya tujuan investasi, tetapi mitra strategis untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar