24 April 2025
12:09 WIB
Keputusan LG Mencabut Investasi Takkan Ganggu Hilirisasi Nikel RI
Mantan 'Anak Buah Luhut' optimistis masih banyak produsen baterai yang ingin menggunakan sumber daya nikel milik Indonesia. Proyek hilirisasi nikel di Indonesia akan tetap berjalan.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Khairul Kahfi
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko IPK Dasar Rachmat Kaimuddin mengaku tak khawatir dengan keputusan LG yang resmi mencabut investasi dari proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik RI, Jakarta, Kamis (24/4). ValidnewsID/Yoseph K
JAKARTA - Perusahaan asal Korea Selatan LG Energy Solution resmi mencabut investasi dari proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, dirinya tak khawatir dengan keputusan yang diambil oleh LG.
"Untuk LG, menurut saya itu keputusan bisnisnya sendiri. Kalau saya sih tidak terlalu worry," ucapnya saat ditemui di sela forum diskusi bertajuk 'Indonesia as the Next EV Production Hub' di Kantor CSIS, Jakarta, Kamis (24/4).
Baca Juga: Rosan Pastikan Investasi LG Di RI Aman, Hanya Ada Penyesuaian
Menurutnya, proyek hilirisasi nikel di Indonesia akan tetap berjalan. Dia meyakini, masih banyak produsen baterai lain yang tertarik untuk menggunakan sumber daya nikel milik Indonesia.
"Hilirisasi kita terus berlanjut. Tentunya ada banyak potensi lainnya, banyak potensi produsen-produsen baterai lain yang mungkin tertarik dengan resources kita," imbuh Rachmat.
Proyek hilirisasi nikel, tegasnya, tak boleh terpengaruh sedikit pun oleh keputusan LG yang mencabut investasi pada proyek pabrik baterai EV terintegrasi.
Pemerintah bakal mendukung penuh perusahaan manapun yang nantinya bakal menggantikan peran dari perusahaan asal Negeri Ginseng tersebut.
"Kalau dari kita, kita perlu melanjutkan hilirisasi nikel. Hilirisasi nikelnya ke depan kita lihat dari mana, kita lihat siapa saja produsen baterai yang kuat, itu perlu kita dukung bersama," kata Rachmat.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) bakal tetap berlanjut sekalipun LG Energy Solution mencabut investasi mereka.
Ketua Umum Partai Golkar itu memastikan tidak ada perubahan mendasar pada proyek hilirisasi strategis tersebut. Tetapi, bakal ada penyesuaian mitra investasi dalam struktur perusahaan patungan atau joint venture (JV).
Baca Juga: LG Hengkang Dari Proyek Baterai Kendaraan Listrik, Rosan: Negosiasi Terlalu Lama
Artinya, konsep pembangunan Indonesia Grand Package tidak akan diutak-atik, termasuk soal infrastruktur dan rencana produksi yang akan berlangsung sesuai peta jalan yang telah disusun.
"Perubahan hanya terjadi pada level investor, dimana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru dan telah digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, yaitu Huayou, bersama BUMN kita," jelas Bahlil, Rabu (23/4).
Bahlil menilai, pergantian investor merupakan dinamika yang lazim terjadi dalam setiap proyek dengan skala besar. Terpenting, komitmen dari seluruh mitra kerja untuk tetap melanjutkan proyek.
Pemerintah pun, sambungnya, bakal menjamin proses transisi ataupun perpindahan investor bakal berjalan dengan lancar. Terlebih, sebagian dari proyek besar tersebut sudah berhasil dilaksanakan dan mulai berproduksi.
"Sisanya akan terus kami kawal hingga tuntas sesuai target. Tidak ada yang berubah dari tujuan awal, yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia," tandasnya.