24 Maret 2025
10:18 WIB
Per Februari 2025, Penyaluran KUR Bank Mandiri Capai Rp9,01 T
Penyaluran KUR Bank Mandiri hingga Februari mencapai 23,9% dari target penyaluran KUR di 2025 sebesar Rp38,5 triliun.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Teller melayani nasabah saat hari kedua Lebaran di Kantor Cabang Bank Mandiri Kebon Sirih, Jakarta. Antara Foto/Sigid Kurniawan/hp.
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp9,01 triliun kepada lebih dari 77.500 pelaku UMKM di seluruh Indonesia hingga akhir Februari 2025.
Senior Vice President Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri Muhamad Gumilang mengatakan, KUR yang sudah tersalur setara dengab 23,39% dari target KUR Bank Mandiri senilai Rp38,5 triliun di 2025.
"Langkah ini merupakan bentuk sinergi BUMN bersama UMKM dalam membangun ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berkelanjutan,” ujar Gumilang, dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Senin (24/3).
Baca Juga: Penyaluran KUR Sektor Produksi Tahun Lalu Gagal Capai Target
Lebih detail, penyaluran KUR selama dua bulan pertama 2025 ini masih didominasi sektor produksi dengan porsi 59,49% atau sebesar Rp5,36 triliun. Dari jumlah tersebut, dia merinci bahwa penyaluran KUR ke sektor pertanian tercatat sebesar Rp2,64 triliun atau 29,31% dari total KUR sektor produktif.
Selain itu, sektor jasa produksi menyerap 25,11% atau senilai Rp1,90 triliun, sektor industri pengolahan 7,71% atau sebesar Rp694 miliar, serta sektor perikanan 1,31% atau Rp117 miliar.
Secara umum, Kementerian UMKM mendata, Bank Mandiri telah menyalurkan plafon KUR sebanyak Rp38,5 triliun kepada pelaku UMKM sepanjang tahun lalu. Penyaluran ini menempati posisi kedua nasional dengan porsi sekitar 13,39% dari total penyaluran KUR sebanyak Rp287,47 triliun di 2024.
Dengan memberikan akses permodalan melalui KUR, Gumilang menyampaikan, perseroan turut membantu meningkatkan kapasitas produksi pelaku UMKM terutama sektor pertanian maupun industri.
"Bank Mandiri meyakini bahwa dukungan akses pembiayaan kepada pelaku usaha ini memiliki peran krusial dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif," tuturnya.
Gumilang menjelaskan, sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank Mandiri menyediakan layanan digitalisasi keuangan yang mempermudah untuk mendukung UMKM naik kelas melalui Livin Merchant, dengan kemudahan onboarding, fleksibilitas penerimaan pembayaran, dan tanpa biaya langganan.
Aplikasi Livin Merchant ini diklaim memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM.
Tercatat per Februari 2025, pengguna (user) Livin' Merchant untuk pelaku UMKM telah mencapai 230.478 merchant atau naik 230,49% (yoy).
Baca Juga: Menteri UMKM: Realisasi Penyaluran KUR Sampai Maret 2025 Capai Rp44,73 T
Selain itu, Livin’ Merchant juga dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi kasir (point of sales) yang langsung mendigitalisasi aktivitas transaksi, dan menerima pembayaran langsung melalui sarana QRIS yang dapat di-scan oleh pembeli menggunakan rekening bank mana pun dan e-wallet apa pun.
Gumilang memastikan, KUR Bank Mandiri dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian. Dengan dukungan yang berkelanjutan serta kolaborasi erat dengan pemerintah dan berbagai pihak serta inisiatif digitalisasi UMKM.
“Kami percaya bahwa UMKM yang kuat akan berkontribusi signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.