c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

02 Juni 2025

19:52 WIB

Per April 2025, Utang Paylater Perbankan Warga RI Capai Rp21,35 T

Jumlah utang paylayer perbankan pada April 2025 justru turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai sebesar Rp22,78 triliun.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Per April 2025, Utang <em>Paylater</em> Perbankan Warga RI Capai Rp21,35 T</p>
<p id="isPasted">Per April 2025, Utang <em>Paylater</em> Perbankan Warga RI Capai Rp21,35 T</p>

Ilustrasi Paylater. Shutterstock/dok

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, utang masyarakat Indonesia dalam skema Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perbankan per April 2025 sudah mencapai Rp21,35 triliun.

Meski terbilang besar, namun jumlah utang paylayer perbankan pada April 2025 justru turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai sebesar Rp22,78 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, porsi kredit BNPL perbankan tercatat sebesar 0,27% dari total kredit perbankan nasional.

"Tentu masih sangat kecil kalau dibandingkan dengan total kredit perbankan, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan," jelas Dian dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/6).

Pertumbuhan kredit paylater perbankan bulan ini cukup tinggi. OJK mencatat, baki debit kredit BNPL April 2025 tumbuh sebesar 26,59% (yoy), dari sebelumnya sebesar 32,18% (yoy).

Baca Juga: Wow! Utang Paylater Bank Warga RI Di Maret 2025 Melonjak Jadi Rp22,78 T

"Per April 2025, baki kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh sebesar 26,59% (yoy), menjadi Rp21,35 triliun," ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Dian menyebutkan, jumlah rekening paylater perbankan pada April 2025 juga mencatatkan kenaikan menjadi sebanyak 24,36 juta pengguna.

“Dengan jumlah rekening paylater mencapai 24,36 juta,” tutur dia.

Sebelumnya, OJK melaporkan, pertumbuhan kredit perbankan pada April 2025 tercatat hanya sebesar 8,88% secara tahunan (year on year/yoy) atau menjadi Rp7.960 triliun.

Padahal pada bulan sebelumnya, kredit perbankan masih tumbuh sebesar 9,16% (yoy) atau Rp7.908 triliun.

"Kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang tetap terjaga. Pada April 2025, kredit tumbuh sekitar 8,88% (yoy), menjadi sebesar Rp7.960,94 triliun," ujar Dian.

Baca Juga: OJK Prediksi Penggunaan Paylater Naik Jelang Lebaran

Berdasarkan jenis penggunaan, dia memerinci, Kredit Investasi tumbuh tertinggi, yaitu sebesar 15,86%. Kemudian diikuti oleh Kredit Konsumsi sebesar 8,97%. Sedangkan, Kredit Modal Kerja tumbuh 4,62% (yoy).

"Ditinjau dari kepemilikan, Bank BUMN masih menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit, yaitu sebesar 8,82% (yoy)," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar