c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

09 Mei 2025

18:55 WIB

Wow! Utang Paylater Bank Warga RI Di Maret 2025 Melonjak Jadi Rp22,78 T

Angka ini meningkat tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar Rp21,98 triliun.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">Wow! Utang Paylater Bank Warga RI Di Maret 2025 Melonjak Jadi Rp22,78 T</p>
<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">Wow! Utang Paylater Bank Warga RI Di Maret 2025 Melonjak Jadi Rp22,78 T</p>
Ilustrasi - Tangan memutar dadu dan mengubah ekspresi 'beli sekarang, bayar sekarang' menjadi 'beli sekarang, bayar nanti'. Antara/Shutterstock/pri.

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, utang masyarakat Indonesia dalam skema Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perbankan per Maret 2025 sudah mencapai Rp22,78 triliun. Angka ini meningkat tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar Rp21,98 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, pertumbuhan kredit paylater perbankan bulan ini cukup tinggi. OJK mencatat, baki debit kredit BNPL Maret 2025 tumbuh sebesar 32,18% (yoy), dari sebelumnya sebesar 36,60% (yoy). 

Adapun, porsi paylater dari keseluruhan penyaluran kredit perbankan sebesar 0,29%.

"Per Maret 2025, baki debet kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh sebesar 32,18% (yoy), dari pertumbuhan sebelumnya tercatat 36,60% (yoy), menjadi Rp22,78 triliun," ungkap Dian dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/5).

Baca Juga: OJK: Perbankan Nasional Kuasai 18% SBN dan 59,05% SRBI

Sejalan dengan laporan itu, Dian menambahkan, jumlah rekening paylater perbankan di bulan yang sama juga mencatatkan kenaikan sekitar 900 ribu rekening, dari bulan sebelumnya yang sebanyak 23,66 juta pengguna menjadi sebanyak 24,56 juta pengguna.

“Jumlah rekening (Maret 2025) mencapai 24,56 juta, di mana Februari sebelumnya tercatat sebesar 23,66 juta,” ungkapnya.

Selain itu, OJK melaporkan, penyaluran kredit perbankan pada Maret 2025 tetap melanjutkan pertumbuhan, meski melambat. Tercatat, pertumbuhan kredit perbankan pada Maret 2025 sebesar 9,16% (yoy) atau menjadi Rp7.908 triliun.

Jumlah pertumbuhan kredit bank di atas terpantau turun dibandingkan bulan sebelumnya, di mana kredit perbankan masih mencatatkan pertumbuhan double digit, yakni sebesar 10,30% (yoy) atau Rp7.825 triliun.

"Kinerja intermediasi perbankan relatif stabil dengan profil risiko yang terjaga. Pada bulan Maret 2025, pertumbuhan kredit tetap melanjutkan pertumbuhan sebesar 9,16% (yoy) menjadi Rp7.908,42 triliun... sementara sebelumnya (pertumbuhan kredit Februari) adalah 10,30% (yoy)," ujar Dian.

Baca Juga: Dunia Bergejolak, OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Masih Terjaga

Berdasarkan jenis penggunaan, dia memerinci, Kredit Investasi tumbuh tertinggi, yaitu sebesar 13,36%. Kemudian diikuti oleh Kredit Konsumsi sebesar 9,32%. Sedangkan, Kredit Modal Kerja tumbuh 6,51% (yoy).

"Ditinjau dari kepemilikan, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 9,54% (yoy)," ungkapnya.

Dari kategori debitur, Kredit Korporasi tumbuh sebesar 13,52%, sementara Kredit UMKM tumbuh sebesar 1,91%, dengan anjungan kredit usaha kecil tumbuh tertinggi sebesar 8,65% di tengah upaya perbankan yang fokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar