c

Selamat

Selasa, 11 November 2025

EKONOMI

08 Maret 2025

13:00 WIB

OJK Prediksi Penggunaan Paylater Naik Jelang Lebaran

OJK memprediksi Bulan Ramadan dan menjelang Lebaran 2025, permintaan terhadap pembiayaan buy now pay later (BNPL) dan fintech lending diperkirakan akan meningkat signifikan.  

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>OJK Prediksi Penggunaan <em>Paylater</em> Naik Jelang Lebaran</p>
<p>OJK Prediksi Penggunaan <em>Paylater</em> Naik Jelang Lebaran</p>

Ilustrasi gagal bayar pinjaman online. Antara Foto/Didik Suhartono

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi Bulan Ramadan dan menjelang Lebaran 2025, permintaan terhadap pembiayaan buy now pay later (BNPL) dan fintech lending diperkirakan akan meningkat signifikan. 

Prediksi ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya, Agusman. 

“Diperkirakan terjadi peningkatan permintaan pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan dan Pindar menjelang lebaran tahun ini,” kata Agusman dalam pernyataan tertulis, Jumat (7/3).

Menurut data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan pada Januari 2025 tercatat meningkat sebesar 41,9% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Pembiayaan ini tercatat mencapai nominal Rp7,12 triliun, dengan tingkat Non Performing Financing (NPF) gross sebesar 3,37%. 

Baca Juga: Kemudahan Di Balik Paylater : Peluang atau Lingkaran Utang Baru?

Di sisi lain, industri fintech lending atau pindar juga menunjukkan tren positif dengan outstanding pembiayaan yang tumbuh 29,94% yoy pada Januari 2025, mencapai Rp78,50 triliun. 

Sementara itu, tingkat risiko kredit macet (TWP90) tetap terjaga di posisi 2,52%, menandakan stabilitas yang relatif baik dalam sektor ini meskipun ada peningkatan volume pembiayaan.

Agusman mengungkapkan bahwa, berdasarkan tren yang terlihat pada tahun lalu, dimana pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan menguat 31,45% yoy menjelang Lebaran 2024, serta pembiayaan fintech lending yang meningkat 24,16% yoy, diprediksi akan terjadi hal yang sama pada Ramadan 2025. 

Baca Juga: Riset: Gen Z Dominasi Pengguna Fintech

Namun, Agusman mengingatkan agar peningkatan permintaan tersebut tetap terkendali. Hal ini menurutnya untuk menghindari risiko peningkatan NPF yang berpotensi terjadi akibat lonjakan pembiayaan yang tidak disertai dengan kemampuan pembayaran konsumen yang memadai.

“Meskipun permintaan terhadap BNPL dan fintech lending tinggi, diharapkan akan lebih terkendali agar tidak menimbulkan peningkatan NPF ke depan,” ucapnya.

Di samping itu Agusman mengungkapkan jika pertumbuhan kinerja Pindar dan BNPL yang didukung dengan tingkat pembiayaan bermasalah yang masih terjaga stabil tersebut menunjukkan masih tingginya demand/permintaan masyarakat, seiring dengan peningkatan transaksi digital antara lain pembelian produk melalui e-commerce.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar