c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

25 Oktober 2024

19:19 WIB

Penurunan Daya Beli, idEA Prediksi Harbolnas 2024 Alami Tren Penurunan

idEA menilai penurunan transaksi di harbolnas tidak akan signifikan. Ini lantaran perilaku masyarakat Indonesia yang gemar dan sudah terbiasa berbelanja secara daring,  

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Penurunan Daya Beli, idEA Prediksi Harbolnas 2024 Alami Tren Penurunan</p>
<p id="isPasted">Penurunan Daya Beli, idEA Prediksi Harbolnas 2024 Alami Tren Penurunan</p>

Ilustrasi harbolnas. Sejumlah petugas menyortir barang pesanan konsumen di Warehouse JD ID, Marunda, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat. Antara Foto/Fakhri Hermansyah

JAKARTA - Inflasi inti RI yang cenderung bergerak rendah menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat di dalam negeri saat ini. Melihat hal ini, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) memperkirakan tren belanja Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) akan menurun.

"Jadi kalau kita lihat mungkin permintaannya akan ada penurunan," kata Sekjen idEA Budi Primawan kepada Validnews, Jumat (25/10).

Sebagaimana diketahui, daya beli masyarakat berada dalam tren penurunan. Hal ini tecermin pada data deflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), di mana deflasi terjadi selama lima bulan beruntun dari Mei hingga September 2024.

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12% secara bulanan (mtm) pada September 2024. Terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK), dari 106,06 poin pada Agustus 2024 menjadi 105,93 poin pada September 2024.  

Baca Juga: Mengurai Biang Kerok Penyebab Deflasi Beruntun

Secara tahunan, Indonesia mengalami inflasi 1,84% (yoy). Sementara inflasi secara tahun berjalan 0,74% (ytd).

Meski begitu, dia mengatakan, penurunan yang diperkirakan ini tidak akan signifikan. Ini lantaran perilaku masyarakat Indonesia yang gemar dan sudah terbiasa berbelanja secara daring, apalagi kebanyakan barang yang dibeli bukanlah produk mahal.

"Sehingga kemungkinan besar masih stabil. Nanti mungkin di bulan Desember kita akan ada Harbolnas 2024, nanti kita akan ada pelaporannya juga," ujar Budi.

Di idEA sendiri, Budi melihat para pelaku industri di e-commerce terus gencar memberikan berbagai penawaran menarik lewat campaign dan diskon untuk menarik minat masyarakat berbelanja online.

"Kami melihatnya dari segi kegiatan perusahaan, itu masih banyak yang melakukan berbagai kegiatan promosi dan memang kita akui perekonomian Indonesia melemah sehingga daya beli masyarakat juga mungkin berkurang," kata dia.

Ia menambahkan, jika mengacu pada Harbolnas tahun lalu kebanyakan produk yang dibeli masyarakat berupa personal care, beauty dan kebutuhan sehari-hari, sehingga jika terjadi penurunan ia yakin tidak akan signifikan.

Baca Juga: Penjualan Harbolnas 12.12 Tembus Rp279 M

Sebagai informasi, pada tahun 2023 lalu idEA mencatat transaksi Harbolnas mencapai Rp25,7 triliun dengan transaksi produk lokal mencapai Rp12,3 triliun. Jumlah ini naik dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp22,7 triliun.

Riset dari Compas Market Insight sendiri memperkirakan Harbolnas 2024 diprediksi akan mendorong penjualan untuk sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) di e-commerce, baik dari segi jumlah produk terjual maupun nilai penjualan.

Tahun 2024 diproyeksikan akan meningkat sebesar 13,9% dibandingkan dengan Harbolnas tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, rata-rata penjualan bulanan selama Harbolnas mencapai sekitar 141,3 juta unit, sedangkan pada 2024 angka ini diperkirakan akan naik menjadi lebih dari 160,9 juta unit.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar