c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

12 Juni 2025

20:43 WIB

Pensiunan TNI-AD Dapat Jatah Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk

Bambang Ismawan, Eks-Kepala Staf Umum TNI mendapat mandat untuk menggantikan Irwandy Arif sebagai Komisaris Utama PTBA.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Pensiunan TNI-AD Dapat Jatah Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk</p>
<p id="isPasted">Pensiunan TNI-AD Dapat Jatah Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk</p>

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail (kanan) dalam konferensi pers usai RUPST PTBA di Jakarta, Kamis (12/6/2025). Antara/Rizka Khaerunnisa

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024. Salah satu mata acara RUPST tersebut adalah pergantian sejumlah dewan komisaris dan dewan direksi dari Anggota Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) itu.

Dalam hal ini, jabatan Irwandy Arif sebagai Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk resmi berakhir. Sebagai penggantinya, pemegang saham memberikan mandat kepada Bambang Ismawan.

"Memberhentikan dengan hormat Saudara Irwandy Arif selaku Komisaris Utama terhitung sejak 10 Juni 2025," ucap Komisaris Independen PTBA Kurnia Toha sebagai Pimpinan RUPST di Jakarta, Kamis (12/6).

Sebagai informasi, Bambang Ismawan merupakan seorang Purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal TNI dan jabatan terakhir sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pendidikan yang ditempuh Bambang pun tak jauh dari dunia kemiliteran, mulai dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Sesko AD), Pendidikan Lanjutan Perwira II, serta Pendidikan Lanjutan Perwira I.

Bukan hanya Irwandy Arif, nama-nama komisaris lain seperti Andi Pahril Pawi, E Piterdono Hz, Carlo Brix Tewu, Kurnia Toha, dan Rahmat Hidayat Pulungan juga turut diberhentikan dari jabatannya.

Baca Juga: PTBA Bakal Sulap 8 Juta Ton Batu Bara Per Tahun Jadi Gas Sintetis

Dengan demikian, jajaran Dewan Komisaris emiten pertambangan pelat merah berkode saham PTBA itu saat ini terdiri dari:
a. Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Bambang Ismawan
b. Komisaris Independen: Dewi Hanggraeni
c. Komisaris Independen: Suko Hartono
d. Komisaris: Dalu Agung Darmawan
e. Komisaris: Zaelani
f. Komisaris: Ferial Martifauzi
g. Komisaris: Lana Saria

Selain Dewan Komisaris, RUPST PTBA Tahun Buku 2024 juga menyepakati pergantian Direksi. Dari keseluruhan Dewan Direksi, hanya Arsal Ismail sebagai Direktur Utama yang tidak diberhentikan.

Sementara untuk dewan direksi lain, seperti Farida Thamrin sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Suhedi sebagai Direktur Operasi dan Produksi, Rafli Yandra sebagai Direktur Pengembangan Usaha, serta Suherman sebagai Direktur SDM resmi diberhentikan.

Dengan adanya pemberhentian itu, kini Dewan Direksi PTBA terdiri dari:
a. Direktur Utama: Arsal Ismail
b. Direktur Operasi dan Produksi: Ilham Yacob
c. Direktur Komersial: Verisca Hutanto
d. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Una Lindasari
e. Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk: Turino Yulianto
f. Direktur SDM: Ihsanudin Usman

"Bagi anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diangkat sebagaimana dimasuk di atas dan masih menjabat pada jabatan yang lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk dirangkap dengan jabatan Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan, BUMN, maka yang bersakutan harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatan tersebut," imbuh Kurnia Toha.

Dividen
Dilansir dari Antara, RUPST juga menyepakati pembagian dividen sebesar 75% dari laba bersih tahun 2024 atau senilai Rp3,83 triliun.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail dalam konferensi pers usai RUPST mengatakan sisanya sebesar 25% dari laba bersih tersebut atau sekitar Rp1,27 triliun dicatat sebagai saldo laba yang belum dicadangkan.

Sepanjang tahun 2024, PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp42,76 triliun sehingga mampu mencetak laba bersih sebesar Rp5,1 triliun dan EBITDA Rp8,30 triliun.

Baca Juga: Hemat! PTBA Ungkap Proyek Grafit Sintetis Dari Riset Ke Pilot Hanya Rp287 M

Kenaikan pendapatan terutama ditopang oleh penjualan ekspor batu bara yang mencapai 20,26 juta ton atau tumbuh 30% secara tahunan (year-on-year/yoy). Penjualan batu bara domestik juga meningkat, tercatat 6% secara tahunan menjadi 22,64 juta ton.

Adapun total penjualan pada 2024 mencapai 42,89 juta ton atau tumbuh 16% secara tahunan.

Penjualan batu bara PTBA didominasi oleh pasar domestik. Namun secara bauran, porsi ekspor semakin meningkat. Saat ini, porsi pasar domestik sebesar 53% dan ekspor 47%.

Sedangkan dari sisi aset, per 31 Desember 2024 total aset perusahaan mencapai sebesar Rp41,79 triliun atau tumbuh 8% secara tahunan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar