c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

05 Mei 2025

20:11 WIB

Hemat! PTBA Ungkap Proyek Grafit Sintetis Dari Riset Ke Pilot Hanya Rp287 M

PTBA menargetkan penyusunan dan pemutakhiran desain teknik dasar proyek hilirisasi batu bara menjadi grafit sintetis rampung akhir 2025.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Hemat! PTBA Ungkap Proyek Grafit Sintetis Dari Riset Ke <em>Pilot</em> Hanya Rp287 M</p>
<p>Hemat! PTBA Ungkap Proyek Grafit Sintetis Dari Riset Ke <em>Pilot</em> Hanya Rp287 M</p>

Ilustrasi - Sejumlah orang bekerja di ruang produksi kertas grafit fleksibel di sebuah perusahaan di Kota Jixi, Provinsi Heilongjiang, China timur laut, Jumat (24/3/2023). Antara/Xinhua/Zhang Tao

JAKARTA - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengungkapkan, estimasi biaya keseluruhan untuk riset dan pembangunan pilot plan hilirisasi batu bara menjadi grafit sintetis hanya sebesar Rp287 miliar.

Saat ini, proyek yang digarap oleh PT Bukit Asam Tbk bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu masih dalam tahap penyusunan dan pemutakhiran desain teknik dasar (basic engineering design). Emiten pertambangan pelat merah berkode saham PTBA itu menargetkan, tahapan tersebut dapat rampung akhir 2025.

"Selanjutnya, kami merencanakan pembangunan pilot plan di Tanjung Enim dan pada tahun 2026 sebagai langkah lanjutan menuju skala komersial," ucap Arsal dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR di Gedung Parlemen, Senin (5/5).

Baca Juga: Sebelum Garap Grafit Sintetis, ESDM Minta PTBA Laporkan Hasil Kajian DME

Arsal menganggap proyek hilirisasi coal to artificial graphite itu sangat strategis untuk mendukung transformasi energi di Indonesia.

Terlebih, proyek itu bakal menopang rencana pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik. Pasalnya, grafit sintetis merupakan bahan baku dari anoda yang notabene merupakan komponen penting di dalam produk baterai EV.

"Sepenuhnya ini kami pandang sebagai bentuk investasi strategis untuk mendukung transformasi industri energi dan teknologi nasional," tambah dia.

Sebagai Anggota Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), Arsal menegaskan pihaknya ingin berperan aktif dalam mewujudkan rantai pasok baterai nasional.

Anode sheet, disebutnya, menjadi komponen penting dalam baterai Lithium NMC 811. Nantinya, batu bara akan dikonversikan menjadi coalite, lalu diproses menjadi grafit sintetis, dan selanjutnya dibentuk menjadi lembaran anoda.

Arsal menerangkan, produk lembaran anoda bakal berkontribusi 22% dari total komponen baterai lithium. Hal tersebut jadi cerminan besarnya peluang hilirisasi coal to artificial graphite untuk mendukung terciptanya ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

"Hal ini tentunya menunjukkan batu bara yang selama ini dikenal sebagai sumber energi primer, kini juga dapat dimanfaatkan sebagai baha baku industri teknologi tinggi," katanya.

Baca Juga: Bukan Jadi DME, Legislator Dorong MIND ID Olah Batu Bara Jadi Grafit Sintetis

Sebelumnya, Arsal telah menjelaskan produk grafit sintetis sendiri sudah bisa dikomersialisasikan. Tanpa diolah menjadi baterai EV, grafit sintetis digadang-gadang bakal memberi keuntungan tambahan untuk PTBA.

"Kalau kita sampai artificial graphite, hanya sampai lembaran-lembaran, kalau dijual secara komersial tetap menguntungkan. Pasarnya berdasarkan analisa kawan-kawan Kemenperin itu ada, dan ada prospek," imbuh Arsal.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep) Bisman Bhaktiar menilai, langkah PTBA untuk mengolah batu bara menjadi grafit sintetis merupakan pilihan yang tepat.

Sehingga, Bisman berharap pemerintah bisa lebih terbuka untuk mendukung segala bentuk hilirisasi batu bara menjadi produk di luar Dimethyl Ether (DME), salah satunya ialah artificial graphite.

"Semua serba memungkinkan asal dilakukan feasibility study yang komprehensif. Tapi secara umum untuk aspek keekonomian dan investasi, hilirisasi batu bara menjadi bahan baku dan industri akan lebih prospektif," tandas Bisman saat dihubungi Validnews beberapa waktu lalu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar