22 November 2023
18:44 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
JAKARTA - Pemerintah tengah menghitung dan mempersiapkan besaran berbagai tunjangan untuk ASN yang akan mulai pindah ke IKN Nusantara tahun depan. Saat ini, pemerintah juga sedang merumuskan biaya pemindahan dan biaya kemahalan pemindahan ASN ke IKN.
“(Insentif) sedang dihitung dan akan dirembuk berikutnya. Tapi, insentif bagi mereka yang pindah pertama sedang disiapkan, tentu akan beda dengan mereka yang pindah berikut-berikutnya, karena dia akan jadi pionir (ASN IKN),” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas usai menghadiri agenda Anugerah Reksa Bandha di Jakarta, Rąbu (22/11).
Kendati demikian, Anas enggan menyebutkan besaran rancangan anggaran terkait insentif yang akan disiapkan untuk pemindahan ASN ke IKN. Perhitungan insentif ini juga akan mencakup jumlah keluarga yang akan ikut pindah.
“Lagi di-exercise (anggaran insentif)… Jadi mulai ongkos pindah sampai selama dia tinggal di sana sedang dicari dan dikaji (insentif). Jika membawa keluarga akan ada insentif,” jelasnya.
Intinya, Kemenpan-RB mendapat tugas untuk merancang ASN yang akan pindah ke IKN di tahap pertama. Hal ini dilakukan agar mengoptimalkan akomodasi di IKN yang sudah disiapkan oleh Kementerian PUPR.
Baca Juga: Bujuk ASN Ke IKN, Jokowi Siapkan Rumah Dinas Dan Aneka Tunjangan
Secara umum, proses simulasi pemindahan ini sudah dilakukan dengan seluruh Kementerian/Lembaga. Misalnya, pemindahan ASN tahap pertama sebanyak 2.000 orang, kemudian tahap kedua 1.200 orang, dan seterusnya.
“Hampir semua (ASN) kementerian/lembaga pindah, tapi eselon tertentu, tidak semua eselon. Yang terkait bisnis, masih tetap di Jakarta,” urainya.
Selain itu, Anas juga menyampaikan, pemerintah akan menyiapkan sekolah yang bagus sebagai bagian dari insentif yang dibutuhkan ASN muda, dari jenjang TK-SMA.
Pemerintah pun mendorong agar sekolah-sekolah berkualitas dapat juga hadir di IKN.
“Sehingga menjadi supporting system, agar ASN yang pindah ke sana akan kerasan, yang variabel lain-lain sudah ditentukan,” bebernya.
Anas juga mengungkapkan, akan ada pemisahan lokasi tinggal antara ASN yang masih lajang dan sudah berkeluarga.
“Kalau (ASN) yang single tentu akan dikumpulkan dengan yang single. Kalau yang berkeluarga, kan enggak mungkin dicampur,” tambahnya.
Pada kesempatan sama, Sekretaris Kementerian PAN-RB Rini Widyantini menyampaikan, pemindahan ASN akan dioptimalkan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Jadi pemindahan akan diutamakan kepada ASN untuk bisa melaksanakan tugas kenegaraan sementara di IKN.
“Lembaga-lembaga yang dipilih juga pada saat itu yang dibutuhkan. Artinya, enggak seluruhnya (langsung) dipindahkan,” kata Rini.
Pertimbangan Insentif
Sebelumnya, ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Anas menerangkan, pertimbangan pemberian insentif bagi para ASN yang akan dipindah ke IKN dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Termasuk untuk biaya pendidikan anak dari tingkat TK hingga SMA, baik yang berstandar nasional maupun internasional.
“Dengan demikian, ASN yang tinggal di sana anaknya bisa sekolah di sana, sehingga (ASN) tidak perlu setiap Sabtu-Minggu pulang ke Jakarta,” ujar Anas melansir Antara, Senin (20/11).
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Insentif Buat ASN Gelombang Pertama Pindah Ke IKN
Dia mengakui, terdapat perbedaan biaya hidup di IKN jika dibandingkan dengan Jakarta, meskipun tidak menyebut jumlah maupun perkiraan besarannya. Anas Benjamin, alur kerja ASN di IKN akan menyenangkan ditunjang lingkungan kantor yang baik, ketersediaan insentif, hingga Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Apalagi ketika kita sedang membereskan sistem smart ASN, sehingga penilaian kinerja tidak perlu banyak aplikasi dan platform tunggal akan selesai. Jadi sistem kerja jauh lebih efisien di IKN,” katanya.
Anas menyebut jumlah ASN yang akan pindah ke IKN yaitu sekitar 1.200 orang sampai 3.200 orang pada tahap pertama, tergantung pada rampungnya pembangunan gedung-gedung pemerintahan di sana.
Berdasarkan penilaian pemerintah, menurutnya, hampir di setiap kementerian ada pejabat yang akan pindah, dengan kesiapannya telah didiskusikan dengan masing-masing kementerian dan lembaga. “Intinya begitu tempat siap, kita siapkan (kepindahannya),” jelasnya.