30 Januari 2025
16:00 WIB
Menkeu Alokasikan Rp139 T untuk Swasembada Pangan
Prabowo mengunggulkan program ketahanan dan swasembada pangan. Hal ini mendapat dukungan yang cukup besar oleh anggaran dalam APBN.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi lahan persawahan. Petani memanen padi di areal sawah Desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Antara Foto/Dedhez Anggara
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan ketahanan dan swasembada pangan di Indonesia dapat diraih dalam lima tahun masa jabatannya.
Untuk mendukung hal itu, pada tahap awal anggaran, Sri Mulyani mengaku telah mengalokasikan sebesar Rp139 triliun.
"Kita akan terus mendukung dari anggaran ketahanan pangan tahun ini Rp139 triliun yang mencakup berbagai program," kata Menkeu dalam opening ceremony acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dan BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (30/1).
Menurut Bendahara Negara, Prabowo memang mengunggulkan program ketahanan dan swasembada pangan. Hal ini mendapat dukungan yang cukup besar oleh anggaran dalam APBN.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta Perbankan Waspada Dampak Ekonomi Global
Adapun, anggaran tersebut bersifat menyeluruh. Mulai dari pupuk, bibit, pembukaan lahan baru, dan lainnya.
"Ini juga salah satu program yang dari sisi afirmasi anggaran keuangan negara dari APBN mendapatkan dukungan yang cukup besar, dari mulai untuk petani dalam bentuk subsidi untuk pupuk, untuk bibit, alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga pembukaan lahan baru dengan modernisasi alat pertanian," jelas dia.
Apabila ini dijalankan dengan terus menerus dan dijaga bersama, Menkeu optimistis bahwa Indonesia tidak hanya menciptakan ketahanan dan swasembada pangan, namun juga akan menciptakan suatu pemerataan kesejahteraan.
"Lagi-lagi ini adalah tema inklusifitas karena nilai tukar petani, nilai tukar nelayan adalah dua kelompok pekerja yang luar biasa penting di dalam labor force atau angkatan kerja kita dan mereka perlu untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk aktivitas yang produktif dan memberikan nilai tambah tinggi," imbuh dia.
Program Lain
Selain dua program tersebut, lanjut Menkeu, program di bidang pendidikan, yaitu program untuk berbagai perbaikan renovasi sekolah juga menjadi perhatian Prabowo Subianto. Salah satunya adalah fasilitas MCK, yaitu untuk air bersih, cuci tangan.
Hal itu dimaksudkan agar anak-anak dapat menikmati makan siangnya dengan tetap bisa terjaga kebersihannya.
"Oleh karena itu, anggaran untuk renovasi perbaikan sekolah akan terus ditingkatkan. Tahun ini kita mulai dengan mendekati Rp20 triliun," ungkap Menkeu.
Presiden Prabowo juga meminta untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan dalam mendukung program kesehatan yang sifatnya pencegahan.
Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan Bansos Tak Terpengaruh Efisiensi Anggaran
"Jadi, berbagai program yang menjadi prioritas Presiden (Prabowo) adalah program-program yang dalamnya secara built-in itu inklusif dan memiliki potensi untuk multiplier terutama kepada kelompok UMKM," tutur Sri Mulyani.
Bendahara Negara berharap agar BRI sebagai bank pelat merah mampu melihat hal ini sebagai sebuah kesempatan dan sekaligus meningkatkan kemampuan untuk tidak hanya menyalurkan dana, namun juga memberikan pemberdayaan.
"Ini tentu bisa bekerja sama dengan kementerian/lembaga yang melakukan program-program disitu. Saya tahu di Mensos ada, Menteri UMKM ada, Menteri Koperasi ada, Menteri Perdagangan ada, Menteri Perindustrian ada, Menteri Pariwisata ada. Banyak kementerian yang semuanya memiliki elemen untuk pemberdayaan UMKM. Saya berharap ini akan bisa meningkatkan pada akhirnya peranan UMKM yang sehat dan kompetitif," tutupnya.