c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

20 Oktober 2023

19:46 WIB

Pekan Ini, Sebanyak Rp5,36 T Modal Asing Kabur dari RI

Aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp5,36 triliun pada periode 16-19 Oktober 2023.

Penulis: Khairul Kahfi

Pekan Ini, Sebanyak Rp5,36 T Modal Asing Kabur dari RI
Pekan Ini, Sebanyak Rp5,36 T Modal Asing Kabur dari RI
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Antara Foto/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp5,36 triliun pada periode 16-19 Oktober 2023.


Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menuturkan nilai tersebut terdiri dari modal asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp3,45 triliun dan dari pasar saham Rp3,01 triliun, dan modal asing yang masuk di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp1,1 triliun.


"Berdasarkan data transaksi 16-19 Oktober 2023, non-residen di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp5,36 triliun terdiri dari jual neto Rp3,45 triliun di pasar SBN, jual neto Rp3,01 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,10 triliun di SRBI," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (20/10).


Baca Juga: BI: Per Agustus, Posisi ULN Indonesia Rp6.207,81 T


Dengan demikian, modal asing bersih yang masuk ke Indonesia sejak 1 Januari hingga 19 Oktober 2023 adalah senilai Rp51,45 triliun di pasar SBN dan Rp11,06 triliun di SRBI, serta modal asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp7,26 triliun.


Selain itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun sebesar 100,83 basis poin (bps) per 19 Oktober 2023, naik dibandingkan per 13 Oktober 2023 yang tercatat sebesar 95,48 bps.


Di sisi lain, nilai tukar rupiah melemah pada Jumat (20/10) pagi di level Rp15.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.810 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (19/10).


Baca Juga: Neraca Dagang Masih Surplus, Begini Respons BI dan Pemerintah


Sementara rupiah melemah, indeks dolar AS juga melemah ke level 106,25 pada akhir perdagangan Kamis (19/10).


Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 7,07%. Sementara imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun naik menjadi 4,99%.


Per akhir Kamis (19/10), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY melemah ke level 106,25 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.


Sementara, Erwin juga menginformasikan bahwa imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau naik pada Kamis (19/10). “Yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,990%,” paparnya.


Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk melanjutkan proses pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung hingga kini.


“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar