22 Maret 2024
15:49 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - Tadi malam, Kamis (21/3) gudang penampungan barang perusahaan e-commerce Lazada di Jalan Pesing Poglar, Kalimati, Cengkareng, Jakarta Barat, kebakaran.
Perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Rocket Internet pada 2012, dan di bawah payung Alibaba Group, itu menyatakan pihaknya akan berkomitmen penuh meminimalisir potensi dan dampak terhadap layanan serta berupaya memastikan operasional logistik di Jakarta Barat tidak terganggu.
"Kami berupaya untuk memastikan operasional logistik Lazada di Jakarta Barat tetap tidak terganggu, dan pengiriman paket terus berjalan tanpa penundaan," kata Juru Bicara Lazada dikutip, Jumat (22/3).
Dalam hal ini Lazada menyatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh.
"Insiden kebakaran di salah satu fasilitas yang digunakan Lazada di Cengkareng, Jakarta Barat, diduga berasal dari fasilitas lain yang berada di lokasi yang sama, saat ini api telah berhasil dipadamkan dan tidak terdapat korban jiwa maupun luka akibat kejadian ini," lanjutnya.
Baca Juga: TikTok Shop Kembali ke Tanah Air, Ini Tanggapan CEO Lazada Indonesia
Terkait hal ini Lazada Indonesia menekankan komitmen untuk memberikan pengalaman berbelanja terbaik bagi pelanggan di platform bernuansa ungu kebiruan ini.
"Kepuasan pelanggan, keamanan, serta kenyamanan dalam pengalaman berbelanja online di Lazada Indonesia selalu menjadi prioritas kami," ucapnya.
Sebagai informasi Alibaba sebelumnya telah mengucurkan dana sebesar US$634 juta (Rp9,48 triliun) ke Lazada pada Desember 2023 lalu. Suntikan dana ini akhirnya meningkatkan investasinya di perusahaan tersebut menjadi lebih dari US$1,8 miliar pada tahun 2023.
Baca Juga: Lazada Sebut Tiga Tantangan Industri E-commerce, Apa Saja?
Alibaba sendiri telah berulang kali menyuntikkan dana ke Lazada sejak tahun 2022 di tengah meningkatnya persaingan dalam industri e-commerce.
Di Indonesia sendiri sebelumnya Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) mengumumkan catatan transaksi jual beli masyarakat Indonesia saat program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2023 melebihi target, yakni mencapai Rp25,7 triliun.
Selain itu berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2022, e-commerce masih motor penggerak utama ekonomi digital di Indonesia yang totalnya bernilai US$77 miliar di 2022. E-commerce diproyeksi menyumbang Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$95 miliar di 2025 mendatang.