02 September 2025
14:25 WIB
Paruh Pertama 2025, Kapasitas Terpasang PLTS Atap Tembus 495 MW
Realisasi ini hampir setengah dari target kapasitas terpasang PLTS Atap yang dibidik pemerintah sebesar 1 GW sampai akhir tahun ini.
Penulis: Yoseph Krishna
Seorang siswa memperlihatkan panel surya yang terpasang di atap SMP Negeri 6 Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (28/2/2024). Antara Foto/Hasrul Said
JAKARTA - Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengungkapkan kapasitas terpasang PLTS Atap per Juni 2025 mencapai 495megawatt peak (MWp).
Dalam Media Briefing Indonesia Solar Summit 2025 bertajuk 'Solarizing Indonesia: Powering Equity, Economy, and Climate Action', Feby mengatakan PLTS Atap itu dipasang oleh 10.700 pelanggan PT PLN seluruh Indonesia.
"Kapasitas terpasang hingga Juni 2025 kemarin itu kurang lebih di 495 MWp dari 10.700 pelanggan PLN," tutur Feby, Selasa (2/9).
Baca Juga: Gamang Menatap PLTS Atap
Pemerintah pun membidik kapasitas terpasang bisa mencapai 1.000 MWp atau 1 gigawatt peak (GWp) sampai akhir tahun 2025 ini. Feby mengatakan, saat ini masih ada antrean pengajuan pemasangan PLTS Atap di meja Kementerian ESDM.
"Karena ini cukup banyak yang masih berada di pipeline yang masih dalam proses penyelesaian, mudah-mudahan harapan kami di tahun ini untuk PLTS Atap mencapai 1 GW untuk PLTS Atap itu sendiri, di luar PLTS-PLTS lainnya," ujar dia.
Mengutip bahan paparannya, total kapasitas terpasang PLTS Atap sampai Juli 2025 lalu telah menyentuh 538 MWp. Jumlah pelanggan pun bertambah dari yang tercatat pada bulan sebelumnya menjadi 10.882 pelanggan PT PLN.
Pemerintah lewat Kementerian ESDM pun telah menetapkan kuota kapasitas PLTS Atap sebanyak 2 GW sampai tahun 2028 mendatang. Terbanyak, dialokasikan untuk Jawa, Madura, dan Bali sebesar 1,85 GW, dan diikuti Kalimantan 104 MW.
Sementara untuk Pulau Sumatra, dialokasikan sebanyak 95 MW sampai tahun 2028, Sulawesi 17 MW, serta Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara sebanyak 7 MW.
Baca Juga: Ini Kata IESR Soal Pengembangan PLTS Atap
Secara keseluruhan, pemanfaatan energi surya sampai Desember 2024 lalu baru di angka 916 MW. Padahal, Indonesia punya potensi surya yang amat jumbo, mencapai 3.294 GW atau setara 3,29 terawatt (TW).
Oleh karena itu, Feby berharap tahun 2025 ini menjadi momen 1 GW pertama soal pemanfaatan energi surya di Indonesia, baik lewat PLTS Atap maupun PLTS Terapung.
"Kalau kita melihat potensi ada kurang lebih 3,3 TW, pemanfaatannya baru 916 MW. Sehingga, memang pemerintah berupaya terus bisa mendorong agar program-program ke depan ini bisa mempercepat pengembangan energi surya," pungkas Feby.