22 Agustus 2025
11:25 WIB
Olahraga Padel Menjamur, Pinhome: Suplai Lahan Komersial Naik 26%
Hasil riset Pinhome menunjukkan adanya kenaikan inventori atau suplai lahan komersial di seluruh Indonesia hingga 26%, salah satunya didorong olahraga padel.
Penulis: Erlinda Puspita
Sejumlah pegiat olahraga padel antusias didalam lapangan indoor Republic Padel TB Simatupang, Tanjung Barat. ValidNewsID/Hasta Adhistra Ramadhan
JAKARTA - Hasil riset Pinhome menunjukkan adanya kenaikan jumlah inventori atau suplai persediaan untuk lahan komersial di sejumlah wilayah Indonesia, yakni di kawasan Jabodetabek naik 24% dan Bali Raya melonjak 42% sepanjang semester II/2025. Sementara secara nasional, kenaikan total invetori lahan komersial naik 26%.
Kenaikan tersebut menurut CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata didorong oleh perubahan gaya hidup, terutama olahraga padel yang tengah ramai saat ini.
Dara menjelaskan, setidaknya sesuai laporan Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI), saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 133 lapangan padel permanen yang berdiri. Jumlah ini tentunya memposisikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah lapangan padel terbanyak di Asia Tenggara, meski keberadaannya masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali saja.
Baca Juga: Hitung-hitung Untung Dari Bisnis Lapangan Padel
"Ada satu fenomena yang marak setahun terakhir ini, yaitu dibangunnya lapangan olahraga salah satunya padel...(Saat ini) demand-nya naik dan suplainya juga naik. Maka ini menjadi dinamika yang sangat positif karena ada suplai dan ada demand," ujar Dara dalam Indonesia Presidensial Market Report dan Outlook Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (21/8).

Dari laporan Pinhome, diketahui secara rinci kenaikan persediaan lahan komersial ini selain untuk lapangan padel, terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Pertama di kawasan Jabodetabek tumbuh 24%, Kota Surakarta tumbuh 63%, Kota Bandung naik 18%, Kota Yogyakarta naik 26%, Kota Malang naik 59%, dan Bali Raya tumbuh 40%.
"Keempat kota ini memiliki potensi yakni populasi dari kelas menengah yang terus bertumbuh dengan daya beli yang meningkat. Demografis ini menciptakan peluang untuk mengadopsi tren gaya hidup baru," imbuh Dara.
Baca Juga: Berharap Padel Tak Sekadar Olahraga FOMO
Untuk di Jakarta sendiri, kata Dara, terjadi kenaikan permintaan lahan komersial di semester I/2025 ini sebesar 6%. Ia berasumsi hal tersebut artinya ada kenaikan price pressure atau tekanan harga.
"Jadi kalau misalkan mau beli lahan atau mau sewa lahan, kita bisa negosiasi harga secara agresif ya," jelas dia.
Adanya kondisi ini, maka menurut Dara menjadi peluang investor untuk mempertimbangkan masuk lebih awal ke pasar lahan komersial. Hal ini lantaran tingkat persaingan masih belum setinggi di Jabodetabek dan Bali.