c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

12 Januari 2024

13:29 WIB

OJK Ungkap Penyebab Merger MNC Bank-Bank Nobu Masih Molor

Negosiasi terkait merger MNC Bank-Bank Nobu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Hal itu mempertimbangkan tingginya kompleksitas bisnis.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

OJK Ungkap Penyebab Merger MNC Bank-Bank Nobu Masih Molor
OJK Ungkap Penyebab Merger MNC Bank-Bank Nobu Masih Molor
Ilustrasi MNC Bank. Shutterstock/Wella Eriska

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan proses penggabungan usaha (merger) dua bank milik konglomerat PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC International Tbk (BABP) masih terus berjalan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae mengatakan, saat ini masing-masing Pemegang Saham Pengendali (PSP) terus melakukan komunikasi dalam rangka proses negosiasi terkait pemenuhan rasio kepemilikan saham bank hasil merger.  

Namun demikian, menurutnya, negosiasi tersebut masih memerlukan waktu yang tidak sebentar. Hal itu mempertimbangkan tingginya kompleksitas bisnis mengingat kedua entitas merupakan bagian dari ekosistem konglomerasi yang besar. 

"Selain itu, rencana pengembangan dan sinergi bisnis bank ke depan pascamerger," kata Dian dikutip Jumat (12/1). 

Hingga kini, Bank Nobu dimiliki oleh Lippo grup melalui PT Putera Mulia Indonesia dengan kepemilikan 23,97%, PT Prima Cakrawala Sentosa 20,66%, PT Star Pacific Tbk 13,38%, PT Matahari Department Store Tbk 9,73%, dan PT Inti Anugerah Pratama 8,02%. Sisanya dimilliki oleh OCBC Securities Pte Ltd 6,90%, Nomura Securities Co Ltd 5,73%, dan Masyarakat 5,73%.

Sementara, pemilik MNC Bank adalah Harry Tanoesoedibjo melalui PT MNC Kapital Indonesia Tbk sebesar 50,10%. Sisanya Windfly LTd 14,56% dan masyarakat 35,34%.

Dia menambahkan, OJK tetap terus melakukan monitoring dan koordinasi dalam rangka memastikan pelaksanaan komitmen merger dari kedua bank dapat terlaksana dengan baik. 

Baca Juga: Merger Bank Nobu-MNC Bank Buka Peluang Masuk Bisnis Bank Digital

"OJK mengharapkan pemenuhan komitmen pelaksanaan merger ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat," ujarnya. 

Asal tahu saja, rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC sudah terdengar cukup lama. Sebelumnya, memang dikabarkan merger kedua bank itu akan selesai pada Agustus 2023. Tapi ternyata, hingga kini masih belum tuntas. 

Merger Bank Nobu dan Bank MNC dipercaya untuk peningkatan modal inti. Hal ini terkait ketentuan OJK soal modal inti bank sebesar Rp3 triliun. Dalam POJK No. 12 Tahun 2020 yang menyebut apabila bank tidak mampu memenuhi aturan ini, bank akan dipaksa untuk merger, self-liquidation atau likuidasi sukarela, hingga turun kasta menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). 

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan, Bank Nobu dan Bank MNC sama-sama mencatatkan kinerja laba yang moncer.

Pada kuartal III/2023, Bank Nobu membukukan laba bersih Rp104,4 miliar, naik 38,41% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp75,43 miliar. 

Sedangkan, Bank MNC membukukan laba bersih Rp57,97 miliar pada kuartal III/2023, naik tipis 0,80% yoy dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp57,51 miliar. 

Tak Mudah 
Sebelumnya, Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menilai bahwa proses merger memanglah tidak mudah sehingga aksi korporasi ini juga memerlukan proses yang cukup panjang. 

"Sungguh memang merger itu tidak mudah. Artinya, merger memerlukan proses cukup panjang. Terutama untuk menyatukan visi dan misi yang kemungkinan berbeda satu sama lain," kata Paul saat dihubungi Validnews, Kamis (4/8/2023). 

Baca Juga: Merger Bank Nobu-Bank MNC Belum Tuntas, Ini Kata OJK

Belum lagi, sambung Paul, menentukan fokus bisnis pascamerger. Apalagi, proses penyatuan dua budaya kerja (corporate culture) yang pasti juga berbeda. 

"Upaya itu makan waktu cukup lama karena harus diikuti dengan sosialisasi budaya kerja baru pascamerger," imbuh dia. 

Oleh karena itu, langkah merger itu disebutnya membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. 

Paul optimistis, dengan adanya merger antara Bank Nobu dan Bank MNC bukan hanya meningkatkan kepercayaan bank, tapi juga kepercayaan masyarakat terutama nasabah. Sebab, dengan adanya merger, maka modal kedua bank akan makin kokoh.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar