21 Mei 2024
17:29 WIB
OIKN Serahkan LtP Studi Kelayakan Proyek Energi Terbarukan 200 MW
Pengumuman rencana ini ditandai dengan pemberian Letter to Proceed (LtP) studi kelayakan di IKN.
Penulis: Khairul Kahfi
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono (kiri) menyerahkan LtP studi kelayakan kepada Direktur Pengembangan dan Investasi Masdar Abdulla Zayed, Bali, Selasa (21/5). Dok. OIKN
BALI - Abu Dhabi Future Energy, PJSC-Masdar berencana melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk mengembangkan proyek energi terbarukan sebesar 200 MW di Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun rencana ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk membangun energi terbarukan sebesar 2 GW di Nusantara.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, Indonesia berkomitmen menjadikan IKN sebagai kota yang memprioritaskan aspek keberlanjutan. OIKN menyambut baik rencana Masdar untuk melakukan studi investasi pembangkit listrik energi terbarukan sebesar 200 MW di ibu kota.
"Kami juga mengapresiasi komitmen lebih lanjut Masdar sebesar 2 GW, guna mendukung pemenuhan rencana energi terbarukan di Nusantara,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (21/5).
Bambang meyakini, rencana studi kelayakan proyek pengembangkan proyek energi terbarukan ini akan menempatkan Nusantara sebagai model kota ramah lingkungan yang memanfaatkan energi bersih. Utamanya, dengan memprioritaskan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
“Hal ini dapat membuktikan bahwa kawasan urban dapat berkembang selaras dengan alam,” ujarnya.
Baca Juga: Mobil Hidrogen Jadi Solusi Energi Bersih, Mengaspal Di IKN Setelah 2040
Pengumuman rencana ini ditandai dengan pemberian Letter to Proceed (LtP) studi kelayakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono kepada Direktur Pengembangan dan Investasi Masdar Abdulla Zayed.
Seremoni penyerahan LtP disaksikan oleh Menteri Energi Uni Emirat Arab, HE Suhail Mohamed Al Mazrouei, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, HE Luhut Pandjaitan, serta Duta Besar Uni Emirat Arab H.E. Abdulla Salem AlDhaheri.
Sementara, Deputi Agung menyatakan, langkah ini merupakan salah satu bentuk nyata besarnya minat investasi asing di IKN yang telah masuk tahap pengembangan proyek. Letter to Proceed juga menandakan kemajuan dalam salah satu tahapan investasi, yang selanjutnya akan dimulai studi kelayakan oleh Masdar.
“Perkembangan didukung oleh kemitraan strategis Otorita IKN dengan Indonesia Investment Authority (INA), serta advisory dari Tony Blair Institute for Global Change,” terang Bambang.
OIKN menekankan, Nusantara berkomitmen untuk menjadi kota dengan emisi nol pada 2045. Dengan cara semua tenaga listriknya berasal dari sumber terbarukan seperti tenaga surya, air dan angin.
Baca Juga: Airlangga Konfirmasi Masdar Siap Investasi Pembangkit EBT 1,2 GW Di IKN
Chief Executive Officer Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi mengungkapkan, UEA tetap berkomitmen kuat untuk memajukan sektor energi Indonesia, dengan berfokus pada energi terbarukan. Sejalan dengan Konsensus UEA yang dicapai pada COP28.
Masdar pun berdedikasi tinggi dalam menjalin kemitraan yang memberikan solusi transformatif untuk akses ke energi bersih.
“Upaya bersama kami akan mendorong investasi di bidang hidrogen hijau, tenaga surya, dan angin untuk memosisikan Indonesia sebagai pemimpin kawasan dalam transisi energi global,” ucap Jameel.
Country Director Tony Blair Institute (TBI) Shuhaela Haqim menyambut baik minat investasi Masdar dengan Otorita IKN. Tony Blair Institute, selaku penasihat investasi Otorita IKN juga menyampaikan, momentum LtP menandai langkah maju yang signifikan untuk ibu kota baru dalam membuat dampak yang berkelanjutan bagi bangsa.
Haqim menerangkan, dekarbonisasi merupakan inti dari perjalanan ekonomi hijau Indonesia. Dengan perkembangan ini, Nusantara telah menunjukkan komitmen yang nyata untuk menjadi pelopor dalam upaya dekarbonisasi di Indonesia.
“(Semua) ini akan memperkuat ekosistem energi terbarukan di negara ini. TBI bangga menjadi bagian dari momentum ini," beber Haqim.