c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

30 April 2025

20:13 WIB

Nyaris Rp200 T, Sri Mulyani Ungkap Kenaikan Signifikan Pendapatan Negara Saat Ramadan

Menkeu menyampaikan pendapatan negara yang naik fantastis di Maret 2025 menunjukkan pemulihan ekonomi domestik. Kemenkeu mewaspadai berbagai gejolak yang berpotensi memengaruhi penerimaan pajak.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted"><em>Nyaris</em> Rp200 T, Sri Mulyani Ungkap Kenaikan Signifikan Pendapatan Negara Saat Ramadan</p>
<p dir="ltr" id="isPasted"><em>Nyaris</em> Rp200 T, Sri Mulyani Ungkap Kenaikan Signifikan Pendapatan Negara Saat Ramadan</p>

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (30/4). Antara Foto/Bayu Pratama S/foc.

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, pendapatan negara bertambah hingga menyentuh angka Rp200 triliun hanya dalam satu bulan, yakni pada Maret 2025 bertepatan dengan bulan Ramadan.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pendapatan yang bernilai fantastis ini menunjukkan terjadinya pemulihan ekonomi di dalam negeri.

“Dalam waktu satu bulan saja, pendapatan negara mengalami kenaikan sebesar Rp200 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi April 2025 di Jakarta, Rabu (30/4).

Baca Juga: Defisit APBN Maret Rp104,2 T, Menkeu: Bukan Hal Mengkhawatirkan

Sebelumnya, pendapatan negara pada Januari-Februari 2025 tercatat sebesar Rp316,9 triliun, jika dirata-ratakan sekitar Rp150 triliunan per bulan. 

Sedangkan per akhir Maret, pendapatan negara langsung melonjak menjadi sebesar Rp516,1 triliun. Artinya, berdasarkan perhitungan Validnews, terjadi kenaikan ke kantong negara sekitar Rp199,2 triliun atau hampir menyentuh angka Rp200 triliun.

Sri Mulyani menyebut, salah satu pemulihan terlihat pada kinerja penerimaan pajak yang positif naik, dari Rp187,8 triliun pada Februari 2025 menjadi Rp322,6 triliun pada Maret 2025. Realisasi ini setara 14,7% dari target Rp2.189,3 triliun.

“Tren penerimaan pajak yang selama ini mendapat perhatian, terutama karena adanya tekanan di Januari-Februari, sudah mulai menunjukkan pemulihan yang cukup meyakinkan,” terang Sri.

Secara bruto, Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak hingga Maret tercatat sebesar Rp467 triliun.

Dalam kesempatan sama, melansir Antara, Wamenkeu Anggito Abimanyu menjelaskan, penerimaan pajak secara bruto pada Maret  2025 mengalami rebound atau pembalikan.

“Pertumbuhan bruto itu 7,6%. Kalau neto, berarti kurang restitusi itu 3,5% year-on-year (yoy). Jadi, baik bruto maupun neto itu tumbuh positif (penerimaan pajak),” urai Anggito.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pelemahan Rupiah Tak Gambarkan Kekuatan Ekonomi RI

Rebound itu ditopang oleh penerimaan pajak penghasilan (PPh) 21 yang tumbuh 3,3%. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan penghasilan yang diterima oleh pegawai, serta berkurangnya wajib pajak yang mengompensasikan kelebihan bayar PPh 21 tahun 2024 ke masa Maret 2025, sebagaimana yang terjadi pada dua bulan sebelumnya.

Rebound juga ditopang oleh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dalam Negeri (DN). Rata-rata PPN DN periode Desember 2024-Maret 2025 yaitu Rp60,9 triliun, atau tumbuh tipis 0,83% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Anggito meyakini, perbaikan administrasi perpajakan dan implementasi Coretax bakal mendorong pemulihan kinerja pajak.

Selain dari penerimaan pajak, pendapatan negara per Maret 2025 juga ditopang oleh kepabeanan dan cukai yang terserap sebesar Rp77,5 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp115,9 triliun.

Penerimaan Pajak Akan Membaik
Di sisi lain, Sri Mulyani optimis penerimaan pajak akan membaik seiring waktu ke depan. Meski, hingga kini, realisasi penerimaan pajak masih terhitung mengalami kontraksi sebesar 18,1% (yoy).

"Ini terlihat di pajak naik dari Rp187,8 triliun (pada Januari-Februari 2025) ke Rp322,6 triliun (pada akhir Maret 2025)," ujarnya.

Sri Mulyani mengakui tren penerimaan pajak yang tertekan pada Januari-Februari 2025 menimbulkan banyak kekhawatiran publik.

Baca Juga: Pemerintah Gali Opsi Genjot Penerimaan Pajak

Namun, Kemenkeu bersyukur, adanya peningkatan penerimaan pajak pada Maret 2025 memberikan harapan penerimaan pajak akan terus meningkat ke depannya.

"Penerimaan pajak sudah mulai menunjukkan pemulihan yang cukup meyakinkan, ini hal positif yang kita harapkan kita laporkan bulan-bulan selanjutnya," ucap Sri Mulyani.

Menkeu mengingatkan, penerimaan pajak juga sempat mengalami kontraksi pada kuartal I/2024. Kondisinya pun sama pada awal 2025 ini.

Karena itu, meski optimistis penerimaan pajak akan membaik, Bendahara Negara mengaku bakal tetap mewaspadai berbagai faktor atau gejolak yang berpotensi memengaruhi penerimaan pajak nantinya.

"Tahun lalu saya melaporkan penerimaan pajak kita juga kontraksi, saya harap ini memberikan perspektif agar tidak menimbulkan alarm yang salah atau berlebihan, tapi kami tetap waspada," tekannya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar