23 Mei 2025
19:36 WIB
Naik 6%, Realisasi Belanja Pegawai Capai Rp102 T Per April 2025
Hanya dalam bulan April 2025 saja, realisasi belanja pegawai sudah mencapai sebesar Rp22,5 triliun. Apa alasannya?
Penulis: Fitriana Monica Sari
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTA Edisi Mei 2025, Jakarta, Jumat (23/5). ValidNewsID/ Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, belanja pegawai hingga April 2025 mencapai Rp102 triliun, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp96,2 triliun.
Pada April 2025, belanja pegawai adalah sebesar Rp22,5 triliun. Sementara Januari hingga Maret 2025, jumlahnya telah mencapai sebesar Rp79,5 triliun.
Secara rinci, realisasi belanja pegawai hingga April 2025 terdiri dari gaji dan tunjangan sebesar Rp66,4 triliun atau naik 5,7%, serta realisasi tunjangan kinerja, lembur, dan lain-lain Rp35,6 triliun atau naik 6,5%.
"Sampai dengan akhir April 2025, telah dibelanjakan Rp102 triliun, atau 33% dari APBN. Ini artinya on track empat bulan pertama, sepertiga belanja pegawai," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTA Edisi Mei 2025, Jakarta, Jumat (23/5).
Baca Juga: Efisiensi Anggaran 2025, Gaji Pegawai KY Hanya Sampai Oktober 2025
Suahsil mengatakan realisasi belanja pegawai sebesar Rp102 triliun ini tercatat naik 6% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Salah satu penyebab kenaikan belanja pegawai karena kementerian/lembaga (K/L) transisi sudah mulai menerima pegawai.
Suahasil menjelaskan, belanja pegawai K/L transisi mencapai Rp39,2 triliun pada 2025, atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp36,2 triliun.
Baca Juga: Membaik, Sri Mulyani: Realisasi APBN April 2025 Surplus Rp4,3 Triliun
"Sebabnya adalah belanja pegawai transisi ada beberapa yang meningkat, beberapa K/L yang sifatnya transisi tentunya memerlukan belanja pegawai yang tinggi karena sudah mulai menerima pegawai," jelas dia.
Kenaikan belanja pegawai ini juga didorong oleh naiknya besaran tunjangan dan jumlah tenaga pendidik non Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Kenaikan besaran tunjangan dan jumlah tenaga pendidik non PNS di April 2024 ada 120.265 guru, dan di April 2025 kita sudah menerima yang baru ada 301.968 guru," pungkasnya.