08 April 2025
16:11 WIB
Naik 200%, Laba MDKA Tembus Rp933 Miliar Tahun 2024
Laba bersih PT Merdeka Copper Gold Tbk sepanjang 2024 mengalami peningkatan 200,21% dibanding tahun sebelumnya.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Tambang Emas Tujuh Bukit milik Merdeka Copper Gold. Sumber/merdekacoppergold.com
JAKARTA - PT Merdeka Copper Gold Tbk meraup pendapatan sebesar US$2,23 miliar pada 2024 atau meningkat 31,18% jika disandingkan dengan capaian laba tahun sebelumnya di kisaran US$1,70 miliar.
Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan, emiten berkode saham MDKA tersebut mampu mengantongi laba bersih senilai US$55,47 juta atau setara Rp933,98 miliar dengan asumsi kurs Rp16.840 per USD.
Sementara pada 2023 lalu, MDKA hanya mampu mengantongi laba bersih senilai US$18,47 miliar atau setara Rp311,10 miliar dengan asumsi kurs yang sama. Ini berarti laba bersih MDKA mengalami kenaikan sekitar 200,21% pada tahun 2024 secara year-on-year.
"Merdeka tetap teguh pada komitmen untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Dengan berbagai pencapaian penting yang menanti pada 2025 dan tahun-tahun selanjutnya, kami optimistis mencapai keberhasilan yang berkelanjutan," ucap Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Albert Saputro, Selasa (8/4).
Baca Juga: Merdeka Copper Targetkan Tembaga Tujuh Bukit Beroperasi Di 2026
Tumbuhnya kinerja MDKA ditopang oleh sejumlah proyek. Salah satunya, ialah produksi dari tambang nikel milik PT Sulawesi Cahya Mineral yang mencapai 10,1 juta wet metric tonnes (wmt) limonit atau naik 150% secara tahunan, serta 4,9 juta wmt saprolit yang tercatat naik 110% dari capaian tahun sebelumnya.
Smelter milik anak usaha MDKA, yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk juga mampu meningkatkan produksi mereka ke angka 82.161 ton nickel pig iron (NPI) atau naik 26% dari tahun 2023, serta 50.315 ton high grade nickel matte (HGNM) atau naik 66% dibandingkan 2023.
Dijelaskan Albert, tonggak penting bisnis nikel MDKA juga tercipta dari diraihnya Izin Usaha Industri (IUI) PT ESG New Material, yakni perusahaan patungan antara PT Merdeka Battery Materials Tbk dengan GEM Co., Ltd untuk pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) pada Februari 2025.
Setelah mendapat IUI, PT ESG pun langsung melakukan penjualan perdana sebesar 8.500 metrik ton mixed hydroxide precipitate (MHP) bulan Maret 2025. Pengiriman selanjutnya, dijadwalkan berlangsung sepanjang tahun ini.
"Kami berhasil mencatat pertumbuhan yang solid di seluruh lini bisnis utama yang didukung oleh kemajuan dalam berbagai proyek strategis," tutur Albert.
Baca Juga: Semester I 2023, Merdeka Copper Gold Bukukan Rugi US$49,21 Juta
Albert pun membeberkan kelanjutan dari beberapa proyek strategis, seperti Proyek Tembaga Tujuh Bukit (TB Copper) yang menunjukkan kemajuan signifikan. Estimasi sumber daya terindikasi telah diperbaharui dan menunjukkan peningkatan signifikan dibanding estimasi sebelumnya.
"Kami berencana merilis studi pra-kelayakan terbaru pada kuartal kedua 2025 yang akan mencakup proyeksi keekonomian proyek yang lebih baik, serta kapasitas produksi yang diperluas," imbuh dia.
Kemudian untuk Proyek Emas Pani, MDKA mencatat kemajuan capaian konstruksi yang berada di angka 33% pada akhir 2024. Direncanakan, penuangan emas perdana berlangsung pada awal 2026 mendatang dan diperkirakan menjadi tambang emas primer terbesar di Indonesia.
"Proyek ini (Pani) diproyeksikan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia, dengan target produksi puncak sekitar 500.000 ounce emas per tahun," pungkasnya.