29 September 2023
13:41 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Perusahaan pertambangan emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (kode saham: MDKA) membukukan rugi bersih senilai US$49,21 juta selama semester I 2023. Sebelumnya di Semester I 2022, Perseroan meraup laba senilai US$96,79 juta.
Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/9), rugi bersih dihasilkan Perseroan di tengah kenaikan pendapatan usaha. Pada Semester I 2023, Merdeka Cooper Gold menghasilkan pendapatan usaha senilai US$520,03 juta.
Pendapatan usaha tersebut tumbuh 52,32% year on year (yoy) dibandingkan US$341,40 juta pada periode yang sama 2022.
Pendapatan usaha Perseroan didominasi dari segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga, dan feronikel ke pihak ketiga di pasar ekspor senilai US$354,63 juta. Pendapatan juga disumbang penjualan ke pihak ketiga di pasar domestik senilai US$166,78 juta.
Baca Juga: Merdeka Copper Targetkan Tembaga Tujuh Bukit Beroperasi Di 2026
Dari sisi proyek, proyek nikel berkontribusi senilai US$350,97 juta terhadap keseluruhan pendapatan usaha, disusul proyek Tujuh Bukit berkontribusi senilai US$98,10 juta, dan proyek Wetar berkontribusi senilai US$68,87 juta, serta lainnya senilai US$48,56 juta.
Namun, seiring naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan ikut meningkat 99,96% (yoy) menjadi US$473,89 juta, dibandingkan sebelumnya senilai US$236,99 juta pada periode yang sama tahun 2022.
Biaya pengolahan menjadi kontributor terbesar beban pendapatan yaitu senilai US$513,82 juta, disusul oleh biaya pertambangan senilai US$55,24 juta, biaya penyusutan senilai US$44,24 juta, biaya amortasi senilai US$10,10 juta, serta biaya pemurnian senilai US$701,54 ribu.
Data perdagangan di BEI pada Jumat (29/9) pukul 10.15 WIB, harga saham MDKA tercatat turun 3,63 persen atau 110 poin berada di level 2.920 hingga penutupan sesi pertama.
Frekuensi perdagangan MDKA tercatat sebanyak 4.683 kali, dengan volume sebanyak 19,76 juta saham dan nilai transaksi senilai Rp58,31 miliar.