c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

29 Oktober 2025

10:58 WIB

Naik 4,9%, Laba Bersih Bank Permata Jadi Rp5 T Pada Kuartal III

Pencapaian laba bersih Bank Permata didukung oleh penyaluran kredit yang tumbuh 5,4% (yoy) menjadi Rp158,9 triliun pada kuartal III/2025.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Naik 4,9%, Laba Bersih Bank Permata Jadi Rp5 T Pada Kuartal III</p>
<p id="isPasted">Naik 4,9%, Laba Bersih Bank Permata Jadi Rp5 T Pada Kuartal III</p>

Gedung Permata Bank. Permata Bank/Doc.

JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) membukukan Laba Bersih Sebelum Pencadangan (PPOP) senilai Rp5,0 triliun pada kuartal III/2025, meningkat 4,9% secara tahunan (year on year/yoy).

Pencapaian laba bersih didukung oleh penyaluran kredit yang tumbuh 5,4% (yoy) menjadi Rp158,9 triliun pada kuartal III/2025.

“Kinerja positif Permata Bank sepanjang sembilan bulan ini menjadi landasan penting bagi perjalanan Bank menuju fase pertumbuhan selanjutnya. Pencapaian ini mencerminkan ketangguhan dan komitmen kami untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan," ujar Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (29/10).

Dengan fundamental yang kuat, dukungan penuh dari Bangkok Bank, serta kepercayaan nasabah yang terus meningkat, kata Meliza, mendorong Bank Permata untuk memperkuat fondasi bisnis yang sehat, memperdalam hubungan dengan nasabah, dan memperkuat posisi sebagai bank pilihan utama di setiap segmen.

Baca Juga: BNLI Meroket 485%, Permata Bank Belum Berencana Stock Split

"Berbekal fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, transformasi digital, dan penguatan budaya kolaboratif, kami optimis dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan sekaligus memperkuat kontribusi bagi perekonomian nasional," imbuhnya.

Menghadapi kondisi dinamika ekonomi global dan domestik yang semakin dinamis serta tantangan yang perlu dihadapi, Bank Permata melanjutkan penerapan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas bisnis, khususnya dalam penyaluran kredit.

Selain itu, lanjutnya, optimalisasi struktur neraca secara konsisten dilakukan untuk menjaga tingkat likuiditas di level yang memadai.

Rasio Loan-to-Deposit (LDR) tercatat sebesar 80,9% pada kuartal III/2025. Total Aset Bank tumbuh sebesar 5,7% (yoy) menjadi Rp269,3 triliun pada posisi September 2025 dibandingkan dengan posisi yang sama tahun 2024.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat 6,9% (yoy) menjadi Rp195,9 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 17,3%.

Rasio CASA Bank pun tercatat naik menjadi 60,5%, dibandingkan 55,1% pada periode yang sama tahun lalu.

Penyaluran Kredit Meningkat 
Meliza menyampaikan, hingga kuartal III/2025, penyaluran kredit kepada nasabah tumbuh 5,4% (yoy) menjadi Rp158,9 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan dari segmen Korporasi yang naik 8,2% (yoy) menjadi Rp93,9 triliun, serta segmen Komersial yang tumbuh 10,4% (yoy) menjadi Rp20,9 triliun.

Kualitas kredit tetap terjaga baik dan sehat dengan NPL Gross dan Loan at Risk (LAR) masing-masing pada level 2,1% dan 7,0%, dibandingkan dengan 2,1% dan 8,0% pada periode yang sama tahun lalu.

Bank membentuk NPL Coverage dan LAR Coverage Ratios yang memadai untuk menjamin kebutuhan cadangan atas potensi penurunan kredit secara konservatif, masing-masing di level 351% dan 107%.

Baca Juga: Melonjak 38%, Bank Permata Catat Laba Bersih Rp3,6 Triliun Sepanjang 2024

Bank juga secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah.

Meliza menuturkan, Bank Permata menjaga struktur likuiditas yang sehat sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku di Indonesia. Sampai dengan kuartal III/2025, Bank mencatat Liquidity Coverage Ratio (LCR) rata-rata pada level 292,9% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) pada level 132,9% di akhir bulan September 2025.

Kemudian, struktur permodalan Bank termasuk rasio CAR dan CET-1 Bank pada sembilan bulan pertama tahun 2025 tercatat kuat masing-masing sebesar 35,0% dan 26,8%.

"Rasio permodalan Bank Permata saat ini merupakan salah satu yang terkuat di antara bank-bank umum terbesar di Indonesia. Permodalan yang kuat ini merupakan salah satu kunci utama untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan, baik secara organik maupun anorganik," tutur Meliza.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar