28 Maret 2025
10:16 WIB
Naik 6 Kali Lipat Lebih, BPKH Limited Ekspor 475 Ton Bumbu Indonesia Untuk Haji
BPKH Limited mencatat, ekspor bumbu khas Indonesia naik dari 76 ton menjadi 475 ton di tahun ini. Kebutuhan bumbu khas Indonesia di dapur-dapur penyedia konsumsi jemaah haji tinggi.
Editor: Khairul Kahfi
Petugas sedang menyiapkan bumbu khas Indonesia sebanyak 475 ton yang akan diekspor ke Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan jemaah di musim haji 2025. Dok BPKH Limited
MAKKAH - BPKH Limited melaporkan telah mengekspor sebanyak 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi untuk meningkatkan kualitas makanan bagi jemaah haji Indonesia. Nantinya, bumbu-bumbu ini akan digunakan di berbagai dapur yang menyiapkan konsumsi jemaah haji di Makkah dan Madinah selama musim haji 2025.
Mudir BPKH Limited Sidiq Haryono menyampaikan, inisiatif ini bertujuan untuk memberikan cita rasa makanan yang lebih familiar bagi jemaah haji Indonesia. Sehingga mereka dapat menikmati makanan yang sesuai dengan selera.
"Dengan makanan yang lebih sesuai dengan lidah mereka, stamina dan semangat jemaah dalam menjalankan ibadah haji diharapkan tetap terjaga," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (28/3).
Baca Juga: Bidik Ekspor ke Arab Saudi, KKP Percepat Penambahan UPI
Pihaknya menjelaskan, proyek ekspor bumbu tersebut merupakan hasil seleksi ketat terhadap produsen bumbu Indonesia yang telah dilakukan sejak November 2024.
Dari hasil seleksi tersebut, sebanyak tujuh produsen bumbu terpilih untuk menyediakan 22 jenis bumbu khas Indonesia, seperti bumbu nasi goreng, semur, gulai, rendang, tumis, balado, dan lain-lain.
Sementara itu, Mudir BPKH Limited lainnya, Iman Ni'matullah mengungkapkan bahwa jumlah bumbu yang didatangkan dari Indonesia meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, jumlah bumbu yang BPKH Limited distribusikan tahun sebelumnya hanya 76 ton.
"Tahun lalu, jumlah bumbu yang kami distribusikan hanya 76 ton. Tahun ini meningkat menjadi 475 ton, atau naik sebesar 625%. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan bumbu khas Indonesia di dapur-dapur penyedia konsumsi jemaah haji," jelas Iman.
Lebih dari sekadar meningkatkan kualitas konsumsi jemaah, inisiatif bisnis ini juga membawa manfaat finansial bagi penyelenggaraan ibadah haji.
Iman menerangkan, seluruh keuntungan yang diperoleh dari pemenuhan kebutuhan bumbu ini akan dikembalikan sebagai nilai manfaat keuangan haji dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun berikutnya.
Pihaknya juga menyampaikan, keberhasilan ekspor bumbu khas Indonesia ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Kementerian Agama, Kantor Urusan Haji Jeddah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, serta para importir di Arab Saudi.
Baca Juga: Mendag Minta Produk Indonesia Dimudahkan Masuk Pasar Arab Saudi
Iman juga mengungkapkan, keberhasilan ekspor bumbu khas Indonesia yang signifikan ke Arab Saudi juga tidak terlepas dari kepatuhan jaminan produk berkualitas produsen di tanah air. Pasalnya, berbagai bumbu khas tersebut sudah mengantongi sertifikasi keamanan pangan Arab Saudi.
"Kami telah melakukan pendampingan kepada produsen bumbu Indonesia untuk memproses ekspor, termasuk pengurusan izin SFDA, clearance, serta koordinasi dengan importir lokal dan pihak otoritas di Arab Saudi," sebutnya.
Karena itu, berbagai dapur penyedia makanan di Makkah dan Madinah juga menyambut baik inovasi penggunaan bumbu instan dari Indonesia. Selain memastikan cita rasa yang lebih terstandar, penggunaan bumbu pasta juga dinilai lebih efisien karena dapat mengurangi biaya tenaga kerja, listrik, dan bahan baku lainnya.
Dengan inisiatif ini, BPKH Limited berharap dapat terus menghadirkan inovasi yang memberikan manfaat nyata bagi jemaah haji serta meningkatkan optimalisasi dana haji untuk kepentingan umat.
"Sebagai perusahaan merah putih di Arab Saudi, kami senang dapat menjalin sinergi positif dan kolaborasi produktif dengan semua elemen anak bangsa," papar Iman.
Kinerja Ekspor RI-Arab Saudi 2020-2024
Info tambahan, berdasarkan data BPS yang diolah Pusdatin Kemendag, tren kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi sepanjang 2020-2024 mencatat pertumbuhan positif sebesar 17,11%.
Baca Juga: KKP Optimis Ikan Budidaya Lokal Segera Masuk Pasar Arab Saudi
Secara konsisten berturut-turut, ekspor nonmigas tahunan Indonesia ke Arab Saudi terus naik dari kisaran US$1,33 miliar; naik ke US$1,58 miliar; naik lagi ke US$2,01 miliar; naik tipis ke US$2,07 miliar; dan mencetak US$2,57 miliar di tahun lalu.
Sementara ini, kinerja ekspor nonmigas RI ke Arab Saudi pada Januari-Februari 2025 masing-masing sebesar US$163,7 juta dan US$653,5 juta. Sekilas, Kemendag mencatat perubahan kinerja ekspor nonmigas RI-Arab Saudi pada 2024-2025 telah mencapai 299,25%.