c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

04 November 2023

11:15 WIB

Mulai Membaik, Pekan ini Modal Asing Masuk RI Rp2,83 T

Aliran modal asing masuk ke Indonesia sebesar Rp2,83 triliun triliun sepanjang 30 Oktober-2 November 2023.

Penulis: Khairul Kahfi

Mulai Membaik, Pekan ini Modal Asing Masuk RI Rp2,83 T
Mulai Membaik, Pekan ini Modal Asing Masuk RI Rp2,83 T
Petugas menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (10/10 /2023). Antara Foto/Bagus Ahmad Rizaldi

JAKARTA - Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Nita A Muelgini melaporkan, aliran modal asing masuk ke Indonesia sebesar Rp2,83 triliun triliun sepanjang 30 Oktober-2 November 2023. Aliran modal masuk atau beli neto tersebut didominasi oleh aliran di pasar obligasi negara atau SBN dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“non-residen di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp2,83 triliun; terdiri dari beli neto Rp4,07 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,84 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,61 triliun di SRBI,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (3/11).

Secara umum, investor asing di pekan lalu (23-26 Oktober) terpantau beli neto portofolio Indonesia sebesar Rp1,04 triliun. Perolehan ini terutama dari beli neto Rp2,18 triliun di pasar SBN, beli neto Rp1,44 triliun di SRBI, dan jual neto Rp2,57 triliun di pasar saham.

Baca Juga: Ingatkan Investor Asing Tak Hanya China, Bahlil: Karena Saya Diprotes

Sepanjang tahun berjalan mengacu data setelmen hingga 2 November 2023, lanjutnya, perkembangan non-residen terpantau masih positif dengan torehan beli neto Rp53,43 triliun di pasar SBN, jual neto Rp15,02 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp14,59 triliun di SRBI.

“(Sementara itu), premi credit default swap/CDS Indonesia lima tahun per 2 November 2023 sebesar 86,10 basis poin (bps), turun dibandingkan per 27 Oktober 2023 sebesar 100,32 bps,” sebut Nita.

Selain itu, dirinya melaporkan nilai tukar rupiah juga terpantau menguat tipis menuju akhir pekan ini. Rupiah pada level (bid) Rp15.850 per dolar AS pada akhir Kamis (2/11) dan dibuka level (bid) sama sebesar Rp15.825 per dolar AS pada jumat pagi (3/11).

Kemudian, yield SBN 10 tahun bergerak turun 11 bps ke level 6,94% pada jumat pagi (3/11), atau lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya yang sudah turun ke level 7,05%. Dibandingkan pekan lalu, yield SBN saat ini terhitung lebih kompetitif ketimbang Jumat pagi pekan lalu (27/10), yang bertengger di level 7,18%.

Per akhir Kamis (2/11), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY melemah ke level 106,12 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Baca Juga: Instrumen Baru! BI Akan Terbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia

Selanjutnya, Nita juga menginformasikan, bahwa imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau menurun pada Kamis (2/11). “Yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,659%,” paparnya.

Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk melanjutkan proses pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung hingga kini.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar