15 Februari 2024
13:40 WIB
Penulis: Erlinda Puspita
JAKARTA - Compas.co.id, sebuah perusahaan online data crawling and big data analysis, melaporkan, adanya momen pemilihan umum (pemilu) memberikan efek penurunan terhadap penjualan bahan pokok (bapok) di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Produk tersebut di antaranya mnyak goreng, bumbu dapur, hingga beras.
CO Founder Compas.co.id Hanindia Narendrata menjelaskan, berdasarkan laporan Compas, jumlah penjualan produk minyak di e-commerce pada Januari 2024 menurun 11% dibandingkan Januari 2023. Penurunan tersebut terjadi sekitar 70 ribu produk dari 645 ribu produk yang terjual pada 2023, namun 2024 hanya terjual 575 ribu.
Sedangkan pada produk bumbu dapur dan penyedap rasa, penurunan tercatat sebesar 41% atau turun 526 ribu produk pada Januari 2024. Sementara di Januari 2023 penjualan produk tersebut mencapai 1,2 juta, namun pada Januari hanya 769 ribu produk.
“Selain minyak dan penyedap rasa, kami juga melihat adanya pengaruh kenaikkan harga beras baru-baru ini. Penjualan beras di e-commerce turun 2% dibandingkan penjualan di periode yang sama di tahun lalu, atau turun sekitar 16 ribu produk dari 660 ribu penjualan di 2023 ke 664 ribu di tahun 2024,” tutur Narendrata dalam keterangan resminya, Kamis (15/2).
Baca Juga: Soal Rafaksi Minyak Goreng, Zulhas: Kedepankan Prinsip Kehati-Hatian
Meski ada penurunan, menurut Hanindia tetap ada kenaikan beberapa produk bahan pokok pada Januari 2024, yaitu gula. Dia menyebutkan kenaikan penjualan gula mencapai 38% atau setara 201 ribu produk, dari 530 ribu produk yang terjual pada Januari 2023 menjadi 730 produk terjual di Januari 2024.
“Data-data e-commerce yang didapatkan oleh Compas.co.id diteliti menggunakan metode crawling yaitu merekam data umum seluruh transaksi di Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Lazada secara nea real-time. Monitoring seluruh produk dan toko di e-commerce dengan rating 4 ke-atas di kategori FMCG pada 4 kategori, yaitu perawatan dan kecantikan, makanan & minuman, kesehatan dan ibu & bayi,” ungkap Narendrata.
Narendrata menambahkan, salah satu pengaruh penjualan produk yang muncul bersamaan dengan momen pemilu, terlihat paling jelas pada produk susu.
Baca Juga: Mengenal Dampak Buruk Minum Susu Berlebih Pada Anak
Seperti diketahui, susu sempat menjadi perbincangan hangat di duna politik. Tercatat, penjualan produk susu formula pada Januari 2024 meningkat 7% ke 781 ribu produk atau meningkat 50 ribu produk dibandingkan Desember 2023.
“Compas.co.id melakukan riset terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi pasar e-commerce, salah satunya menganalisis perilaku konsumen. Berdasarkan fenomena ini, menjadi salah satu bukti bahwa kejadian-kejadian yang terjadi secara offline mempengaruhi performa penjualan di online market,” jelas Narendrata.