c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

27 September 2023

13:13 WIB

Mitratel Akuisisi 54 Menara XL Axiata Senilai Rp36,62 Miliar

MTEL juga menyepakati untuk menyewakan kembali atas 53 menara telekomunikasi kepada PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Editor: Fin Harini

Mitratel Akuisisi 54 Menara XL Axiata Senilai Rp36,62 Miliar
Mitratel Akuisisi 54 Menara XL Axiata Senilai Rp36,62 Miliar
lustrasi. Teknisi melakukan pemeliharaan perangkat BTS 4G XL Axiata di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kams (9/2/2023). Antara Foto/Asprilla Dwi Adha

JAKARTA - Perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel telah mengakuisisi 54 menara milik PT XL Axiata Tbk (EXCL). Total nilai transaksi mencapai Rp36,62 miliar.

Direktur Investasi & Sekretaris Perusahaan MTEL Hendra Purnama mengatakan, kedua pihak juga menyepakati kontrak sewa (lease back) sebanyak 53 menara. Adapun satu menara yang tidak termasuk dalam lease back dihuni oleh operator lain.

“Perseroan telah menyelesaikan transaksi pembelian 54 menara telekomunikasi dengan 63 tenant atau tenancy ratio 1,16 kali. Selanjutnya MTEL juga menyepakati untuk menyewakan kembali atas 53 menara telekomunikasi kepada PT XL Axiata Tbk. Nilai transaksi total sebesar Rp36,62 miliar,” ujar Hendra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/9), dikutip dari Antara.

Adapun, menara yang menjadi objek transaksi MTEL dan EXCL tersebut tersebar merata, mulai dari Sumatra Bagian Tengah, Sumatra Bagian Selatan, Jakarta, Bogor, Jawa Barat, Bali dan Pulau Nusa Tenggara, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Baca Juga: Bank Muamalat dan BSI Sindikasi Biayai Proyek Mitratel Rp2,5 Triliun

“Kami selalu meyakini potensi pertumbuhan ekonomi di luar pulau Jawa dan kontribusinya yang menjanjikan terhadap perekonomian nasional,” ujar Hendra.

Sebelumnya, Hendra mengatakan, perseroan telah mengakuisisi 51 menara milik dua perusahaan lain pada 22 September lalu, yang berada di Bali, Jakarta dan Bogor.

Dari pembelian 51 menara tersebut, Perseroan mendapatkan 79 tenant baru. Ini berarti tenancy ratio dari 51 menara baru tersebut sebesar 1,55 kali.

“Kami meyakini divestasi aset menara dan fiber optik milik operator telekomunikasi akan terus berlangsung. Ini merupakan langkah strategis industri telekomunikasi untuk mencapai pertumbuhan secara cepat, efisien dan efektif. Mitratel selalu siap menjadi mitra strategis mereka untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan secara bersama-sama,” ujar Hendra.

Penguasaan Menara
Selama semester I -2023, Mitratel meraih laba bersih senilai Rp1,02 triliun, atau tumbuh 15% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp891,54 miliar. Pendapatan Mitratel tumbuh 11% (yoy) menjadi Rp4,13 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,73 triliun.

Adapun, kontributor utama pendapatan Perseroan pada paruh pertama tahun ini adalah penyewaan menara yang mencapai Rp3,45 triliun atau 83,6% dari total pendapatan Perseroan.

Dalam kesempatan sebelumnya, Hendra menyebut penguasaan jumlah menara sangat penting dalam bisnis menara, karena berdampak pada pertumbuhan bisnis yang stabil dan berkelanjutan.

"Ini yang menjadi alasan mengapa kami agresif menambah jumlah menara dalam beberapa tahun terakhir. Dampaknya pendapatan akan terus tumbuh secara stabil," ujar Hendra Kamis (27/7).

Mitratel memiliki menara terbanyak di Indonesia dengan jumlah 36.719 menara. Sejalan dengan jumlah menara, Mitratel juga memiliki tenan menara terbanyak dengan 54.718 tenan.

Pendapatan Mitratel berikutnya disumbang oleh bisnis reseller, yakni penyewaan menara yang tidak dimiliki oleh Mitratel. Bisnis tersebut menyumbang pendapatan Rp309 miliar, turun 8,8% karena sebagian tenant dari reseller memutuskan untuk menyewa menara yang dimiliki oleh Mitratel secara langsung. 

Artinya, pendapatan yang diraih emiten berkode saham MTEL tentu menjadi lebih besar karena perpindahan tersebut.

Baca Juga: Catatkan Saham Di Bursa, Mitratel Raih Dana Rp18,79 Triliun

Berikutnya adalah pendapatan yang dihasilkan unit bisnis yang terkait dengan menara, seperti jasa penyediaan listrik ke menara atau power to the tower. Unit bisnis itu menghasilkan pendapatan Rp282 miliar ke Mitratel dalam enam bulan.

Sepanjang 2023, Mitratel telah membangun 304 menara baru dan mengakuisisi 997 menara milik Indosat. Bila ditarik ke lima tahun terakhir, Mitratel telah mengakuisisi 21.000 menara.

Lokasi menara telekomunikasi Mitratel sebanyak 15.354 di Jawa dan 21.365 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58% dari total menara. Dari sisi tenancy, penambahan tenan di luar jawa sebesar 26%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 22%.

Bukan hanya di menara, Mitratel juga agresif mengakuisisi dan membangun jaringan fiber optik. Mitratel saat ini memiliki fiber optic sepanjang 27.269 km. Sepanjang 6.012 km diantaranya berasal dari akuisisi pada akhir 2022.

Sebagai bisnis yang padat belanja modal, profitabilitas Mitratel cukup baik dengan EBITDA mencapai Rp3,35 triliun pada semester I 2023, meningkat 16,1% (yoy). Rasio EBITDA Margin membaik menjadi 81,2% dibandingkan setahun sebelumnya 77,5%.

Tak hanya EBITDA Margin, rasio rentabilitas Mitratel lainnya juga meningkat, yakni Return on Asset (ROA) 3,6% dari sebelumnya 3,2% dan Return on Equity mencapai 6,2% dari sebelumnya 5,3 persen.

Mitratel pada akhir Juni 2023 membukukan kenaikan aset sebesar 1,3 persen menjadi Rp56,79 triliun dan total ekuitas Rp33,06 triliun. Debt to Equity Ratio (DER) tercatat 0,47x yang mencerminkan rasio utang yang sehat.

Mengacu pada laporan arus kas perseroan per akhir Juni 2023, Mitratel telah merogoh kocek sebanyak hampir Rp3 triliun untuk investasi berupa akuisisi dan pembangunan menara. Artinya, biaya yang dikeluarkan Mitratel untuk mendapatkan 1.301 menara hingga Juni 2023 setara dengan hampir Rp2 miliar per menara.

Mitratel menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp7 triliun untuk tahun 2023. Dari jumlah ini, dana yang terserap untuk investasi dan belanja modal di Semester I hampir Rp3 triliun (43% realisasi).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar