Meski Dibuka Hijau, IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak Melemah

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 6.270,59 pada perdagangan Senin (3/3).

IHSG dari awal langsung dibuka di zona hijau. Hingga pada pukul 09.13 WIB, IHSG menguat sebesar 94,08 poin atau 1,50% menjadi ke level 6.364,67.

Tim research dari PT Reliance Sekuritas Tbk  dalam analis tertulisnya mengungkapkan proyeksi IHSG yang akan bergerak dengan kecenderungan melemah.

“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6.443 dan resistance pada level 6.547 dengan kecenderungan melemah,” tulisnya, Senin (3/3).

Sementara pada pagi ini, bursa Asia diperdagangkan bervariasi. Indeks Nikkei 225 menguat 1,05%. Sementara itu indeks Kospi tutup karena libur nasional.

IHSG pada Jumat (28/2) ditutup pada level 6.270,59 atau melemah 3,31%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor infrastructure sebesar 3,37% dan energy 3,59%.

Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Turun 7,83% Jadi 6.270,59

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp2,91 trilliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BBRI, MDKA, BBCA, INKP, dan BBNI.

“Sentimen negatif datang dari Morgan Stanley yang menurunkan peringkat saham Indonesia dari equal-weight ke underweight. Ditambah lagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin melemah dan menyentuh angka Rp16.574 per dolar AS,” jelasnya.

Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top, di bawah MA5 serta Stochastic mengindikasikan akan dead cross pada area oversold.

“Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan penurunannya,” katanya.

Sementara itu, indeks utama bursa US ditutup menguat. Sentimen positif datang dari pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Zelenskiy di White House yang mana Trump menegaskan posisi Amerika dalam perang Rusia-Ukraina.

IHSG Bergerak Konsolidasi 
Terpisah, Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam analis tertulisnya memprediksi pada perdagangan Senin (3/3), IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi.

“IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi dengan rentang perdagangan di level 6.224 hingga 6.354. Support di level 6.200,” tulisnya.

IHSG pada perdagangan hari Jumat (28/2) anjlok 3,3%, yang merupakan pelemahan terdalam sejak awal bulan Agustus 2024, dan ditutup pada level 6.270,6, terendah sejak pertengahan Maret 2021.

Baca Juga: Bukan Danantara, BEI Ungkap Tiga Alasan IHSG Terpuruk Seminggu Ini

Aksi jual investor asing mengalami akselerasi selama pekan lalu dan mencapai Rp2,1 triliun pada Jumat. Secara akumulasi pekan lalu arus modal asing keluar Rp10,2 triliun (US$624 juta).

“Setengah dari outflow tersebut dilakukan terhadap saham-saham perbankan. Pekan lalu asing menjual saham BBRI Rp2,1 triliun, disusul oleh BBCA Rp1,8 triliun, dan BMRI Rp1,1 triliun,” jelasnya.

Total outflow di Februari mencapai Rp21,9 triliun (US$1,3 miliar). Sementara itu, di obligasi pemerintah Indonesia (SBN), masih tercatat inflow Rp8,1 triliun (US$503,1 juta).

Selama sepekan IHSG terjerembab 7,8% dan pasar saham Indonesia menjadi yang terburuk tahun 2025, melemah 11,3% YTD.

Indeks bursa saham Malaysia dan Filipina tahun ini melemah, masing-masing 4,1% YTD dan 8,1% YTD.

Arus modal asing keluar juga dialami oleh Malaysia dan Filipina di bulan Februari, masing-masing mencapai US$351 juta dan US$145 juta.